Tanggal 01 Januari 2010
12.30 - 13.00 Registrasi
13.00 - 13.10 Pembukaan + menyanyikan lagu Indonesia Raya + Mars Faperta
13.10 - 13.15 Sambutan Ketua Pelaksana
13.15 - 13.20 Sambutan Ketua BEM A
13.20 - 14.20 Materi I + diskusi
14.20 - 15.00 Pelatihan
15.00 - 15.05 Pemberian Plakat + Sertifikat
15.05 - 15.30 Presentasi
15.30 - 16.00 ISHO
16.00 - 17.00 Pengenalan BEM A
17.00 - 18.00 Materi II + diskusi
18.00 - 19.00 ISHO
19.00 - 19.45 Pelatihan
19.45 - 19.50 Pemberian Plakat + Sertifikat
19.50 - 20.00 Pembagian Kelompok, info-info
20.00 - 20.10 Penutupan Sementara
Tanggal 03 Januari 2010
05.45 - 06.00 Persiapan (di depan pinus)
06.00 - 06.30 Olahraga
06.30 - 07.00 Mobilisasi ke Cikabayan
07.00 - 07.15 Sarapan pagi
07.15 - 07.30 Pengumpulan Tugas Kelompok
07.30 - 10.00 Games I
10.00 - 11.00 Games II (Tes Fisik dan Mental)
11.00 - 11.45 Bersih-bersih
11.45 - 12.00 Persiapan shalat
12.00 - 12.30 Shalat Zuhur
12.30 - 12.45 Mobilisasi ke Ruangan
12.45 - 13.00 Makan Siang
13.00 - 14.30 Ikrar BEM A + Pelantikian
14.30 - 14.45 Penutupan
KETERANGAN :
- Diwajibkan bagi peserta UP GRADING untuk MAKAN SIANG terlebih dahulu
- Membawa air mentah 1,5 Liter untuk wudhu
- Mengirimkan soft file PAS PHOTO ukuran 3x4 untuk ID CARD ke email alafghani_fzay@yahoo.com paling lambat hari RABU, 30 DESEMBER 2009 pukul 19.00
Persyaratan yang harus dilaksanakan pada tanggal 1 :
- membawa Almamater, pakaian yang mencerminkan pribadi masing-masing(kemeja, celana untuk laki-laki dan rok untuk perempuan, kaos kaki dan sepatu)
- nametag kreatif masing-masing
- Air Minum ukuran 600 ml
- Piring kaca, sendok dan garpu
- Alat Sholat
- Membuat Essay :
1. Pergerakan Mahasiswa Pertanian Nasional dan Internasional
2. Certakan Keadaan Pertanian mulai dari daerah masing2, Nasional sampai internasional (pilih satu negara yang dianggap patut di contoh)
- Essay diatas dibuat dalam bentuk Ms Word dengan format IPB
- Lalu Kedua Essay tersebut juga dibuat dalam satu presentasi dalam bentuk PowerPoint dan nanti akan dipresentasikan dan diumumkan yang terbaik dan terasal-asalan. untuk yang terbaik akan mendapatkan Hadiah dan terasal-asalan akan mendapat punishment
semua dikumpulkan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 18.00 WIB via email ke alafghani_fzay@yahoo.com
Untuk Tanggal 3 Januari Persyaratan yang harus dibawa :
- nametag kreatif masing-masing
- pakai baju saung tani+training gelap+sepatu usang pada saat kumpul pagi hari
- Baju Ganti, pakaian yang mencerminkan pribadi masing-masing(kemeja, celana untuk laki-laki dan rok untuk perempuan, kaos kaki dan sepatu)
- sarapan pagi dengan menu (nasi+telor+tempe+sayur)
- susu putih 600 ml
- Almamater
- Piring kaca, sendok dan garpu
- Materai 6000
- Air Minum 1 1/2 Liter
- Alat Tulis dan Alat Sholat
Tuesday, December 29, 2009
Friday, December 25, 2009
Puisi yang harus jadi penyemangat kita Pejuang Pertanian
Taufik Ismail
MALU AKU MENATAP WAJAH SAUDARAKU PARA PETANI
(Puisi ini ditulis Taufik Ismail, Alumni FKH-IPB, Jakarta, 5 Juli 2003 )
Ketika menatap Indonesia di abad 21 ini
Tampaklah olehku ratusan ribu desa,
Jutaan hektar sawah, ladang, perkebunan,
Peternakan, perikanan,
Di pedalaman, di pantai dan lautan,
Terasa olehku denyut irigasi, pergantian cuaca,
Kemarau dan banjir datang dan pergi
Dan tanah airku yang
Digebrak krisis demi krisis, seperti tak habis habis,
Terpincang-pincang dan sempoyongan.
Berjuta wajahmu tampak olehku
Wahai saudaraku petani, dengan istri dan anakmu,
Garis-garis wajahmu di abad 21 ini
Masih serupa dengan garis-garis wajahmu abad yang lalu,
Garis-garis penderitaan berkepanjangan,
Dan aku malu,
Aku malu kepadamu.
Aku malu kepadamu, wahai saudaraku petani di pedesaan.
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani.
Beras yang masuk ke perut kami
Harganya kalian subsidi
Sedangkan pakaian, rumah, dan pendidikan anak kalian
Tak pernah kami orang kota
Kepada kalian petani, ganti memberikan subsidi
Petani saudaraku
Aku terpaksa mengaku
Kalian selama ini kami jadikan objek
Belum lagi jadi subjek
Berpuluh-puluh tahun lamanya.
Aku malu.
Hasil cucuran keringat kalian berbulan-bulan
Bulir-bulir indah, kuning keemasan
Dipanen dengan hati-hati penuh kesayangan
Dikumpulkan dan ke dalam karung dimasukkan
Tetapi ketika sampai pada masalah penjualan
Kami orang kota
Yang menentapkan harga
Aku malu mengatakan
Ini adalah suatu bentuk penindasan
Dan aku tertegun menyaksikan
Gabah yang kalian bakar itu
Bau asapnya
Merebak ke seantero bangsa
Demikian siklus pengulangan dan pengulangan
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani
Karbohidrat yang setia kalian sediakan
Harganya tak dapat kalian sendiri menentukan
Sedangkan kami orang perkotaan
Bila kami memproduksi sesuatu
Dan bila tentang harga, ada yang mencoba campur tangan
Kami orang kota akan berteriak habis-habisan
Dan mengacungkan tinju, setinggi awan
Kalian seperti bandul yang diayun-ayunkan
Antara swasembada dan tidak swasembada
Antara menghentikan impor beras dengan mengimpor beras
Swasembada tidak swasembada
Menghentikan impor beras mengimpor beras
Bandul yang bingung berayun-ayun
Bandul yang bingung diayun-ayunkan
Petani saudaraku
Aku terpaksa mengaku
Kalian selama ini kami jadikan objek
Belum jadi subjek
Berpuluh-puluh tahun lamanya
Aku malu
Didalam setiap pemilihan umum dilangsungkan
Kepada kalian janji-janji diumpankan
Tapi sekaligus ke arah kepala kalian
Diacungkan pula tinju ancaman
Dulu oleh pemerintah, kini oleh partai politik
Dan kalian hadapi ini
Antara kesabaran dan kemuakan
Menonton dari kejauhan
DPR yang turun, DPR yang naik
Presiden yang turun dan presiden yang naik
Nasib yang beringsut sangat lamban
Dan tak kudengar dari mulut kalian
Sepatah katapun diucapkan
Saudaraku,
Ditengah krisis ini yang seperti tak habis-habis
Di tengah azab demi azab menimpa bangsa
Kami berdoa semoga yang selama ini jadi objek
Dapatlah kiranya berubah menjadi subjek
Jangka waktunya pastilah lama
Tapi semuanya kita pulangkan
Kepada Tuhan
Ya Tuhan
Tolonglah petani kami
Tolonglah bangsa kami
Amin.
Juli 2003
MALU AKU MENATAP WAJAH SAUDARAKU PARA PETANI
(Puisi ini ditulis Taufik Ismail, Alumni FKH-IPB, Jakarta, 5 Juli 2003 )
Ketika menatap Indonesia di abad 21 ini
Tampaklah olehku ratusan ribu desa,
Jutaan hektar sawah, ladang, perkebunan,
Peternakan, perikanan,
Di pedalaman, di pantai dan lautan,
Terasa olehku denyut irigasi, pergantian cuaca,
Kemarau dan banjir datang dan pergi
Dan tanah airku yang
Digebrak krisis demi krisis, seperti tak habis habis,
Terpincang-pincang dan sempoyongan.
Berjuta wajahmu tampak olehku
Wahai saudaraku petani, dengan istri dan anakmu,
Garis-garis wajahmu di abad 21 ini
Masih serupa dengan garis-garis wajahmu abad yang lalu,
Garis-garis penderitaan berkepanjangan,
Dan aku malu,
Aku malu kepadamu.
Aku malu kepadamu, wahai saudaraku petani di pedesaan.
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani.
Beras yang masuk ke perut kami
Harganya kalian subsidi
Sedangkan pakaian, rumah, dan pendidikan anak kalian
Tak pernah kami orang kota
Kepada kalian petani, ganti memberikan subsidi
Petani saudaraku
Aku terpaksa mengaku
Kalian selama ini kami jadikan objek
Belum lagi jadi subjek
Berpuluh-puluh tahun lamanya.
Aku malu.
Hasil cucuran keringat kalian berbulan-bulan
Bulir-bulir indah, kuning keemasan
Dipanen dengan hati-hati penuh kesayangan
Dikumpulkan dan ke dalam karung dimasukkan
Tetapi ketika sampai pada masalah penjualan
Kami orang kota
Yang menentapkan harga
Aku malu mengatakan
Ini adalah suatu bentuk penindasan
Dan aku tertegun menyaksikan
Gabah yang kalian bakar itu
Bau asapnya
Merebak ke seantero bangsa
Demikian siklus pengulangan dan pengulangan
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani
Karbohidrat yang setia kalian sediakan
Harganya tak dapat kalian sendiri menentukan
Sedangkan kami orang perkotaan
Bila kami memproduksi sesuatu
Dan bila tentang harga, ada yang mencoba campur tangan
Kami orang kota akan berteriak habis-habisan
Dan mengacungkan tinju, setinggi awan
Kalian seperti bandul yang diayun-ayunkan
Antara swasembada dan tidak swasembada
Antara menghentikan impor beras dengan mengimpor beras
Swasembada tidak swasembada
Menghentikan impor beras mengimpor beras
Bandul yang bingung berayun-ayun
Bandul yang bingung diayun-ayunkan
Petani saudaraku
Aku terpaksa mengaku
Kalian selama ini kami jadikan objek
Belum jadi subjek
Berpuluh-puluh tahun lamanya
Aku malu
Didalam setiap pemilihan umum dilangsungkan
Kepada kalian janji-janji diumpankan
Tapi sekaligus ke arah kepala kalian
Diacungkan pula tinju ancaman
Dulu oleh pemerintah, kini oleh partai politik
Dan kalian hadapi ini
Antara kesabaran dan kemuakan
Menonton dari kejauhan
DPR yang turun, DPR yang naik
Presiden yang turun dan presiden yang naik
Nasib yang beringsut sangat lamban
Dan tak kudengar dari mulut kalian
Sepatah katapun diucapkan
Saudaraku,
Ditengah krisis ini yang seperti tak habis-habis
Di tengah azab demi azab menimpa bangsa
Kami berdoa semoga yang selama ini jadi objek
Dapatlah kiranya berubah menjadi subjek
Jangka waktunya pastilah lama
Tapi semuanya kita pulangkan
Kepada Tuhan
Ya Tuhan
Tolonglah petani kami
Tolonglah bangsa kami
Amin.
Juli 2003
Ekspor Produk Pertanian Capai 25,6 Miliar Dolar
Magelang (ANTARA News) - Ekspor produk pertanian Indonesia terus meningkat dari 10 miliar dolar AS pada 2005 menjadi 25,6 miliar dolar AS pada 2009, kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian Zainal Bahrudin.
"Hingga saat ekspor produk pertanian Indonesia masih didominasi produk perkebunan yang memang menjadi andalan ekspor pertanian Indonesia," kata Zainal Bahrudin di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal tersebut dalam pencanangan peningkatan daya saing ekspor dan percepatan penyebarluasan informasi pasar produk pertanian di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan ekspor perdana salak nglumut ke China.
Zainal menyebutkan, produk buah-buahan tropis yang sedang dikembangkan untuk menjadi salah satu unggulan ekspor nasional adalah salak, manggis, dan mangga.
Khusus untuk salak, katanya, Indonesia menjadi produsen dan eksportir utama di dunia. Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sentra produksi utama salak di Indonesia.
Ia mengatakan, dalam rangka mengembangkan pasar ekspor salak, maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jateng serta Pemerintah Kabupaten Magelang berupaya memberikan fasilitas dan dukungan penuh.
Menurut dia, dalam rangka kerja sama Indonesia-Cina telah ditandatangani perjanjian kerja sama tentang ekspor salak dari Indonesia ke Cina. Salah satu syarat ekspor salak ke Cina adalah harus dilakukan registrasi kebun salak dan tersedia gudang pengemasan.
Ia menyebutkan, hingga saat telah tercatat 1.672 kebun salak milik 12 kelompok tani seluas 276,35 hektare yang tersebar di Kabupaten Sleman dan Magelang telah diregistrasi, dengan rincian sebanyak 930 kebun dan 10 kelompok tani di Sleman serta 742 kebun dan dua kelompok tani di Kabupaten Magelang.
Nah ini beritanya dah pada tau belum ya??
"Hingga saat ekspor produk pertanian Indonesia masih didominasi produk perkebunan yang memang menjadi andalan ekspor pertanian Indonesia," kata Zainal Bahrudin di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal tersebut dalam pencanangan peningkatan daya saing ekspor dan percepatan penyebarluasan informasi pasar produk pertanian di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan ekspor perdana salak nglumut ke China.
Zainal menyebutkan, produk buah-buahan tropis yang sedang dikembangkan untuk menjadi salah satu unggulan ekspor nasional adalah salak, manggis, dan mangga.
Khusus untuk salak, katanya, Indonesia menjadi produsen dan eksportir utama di dunia. Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan sentra produksi utama salak di Indonesia.
Ia mengatakan, dalam rangka mengembangkan pasar ekspor salak, maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jateng serta Pemerintah Kabupaten Magelang berupaya memberikan fasilitas dan dukungan penuh.
Menurut dia, dalam rangka kerja sama Indonesia-Cina telah ditandatangani perjanjian kerja sama tentang ekspor salak dari Indonesia ke Cina. Salah satu syarat ekspor salak ke Cina adalah harus dilakukan registrasi kebun salak dan tersedia gudang pengemasan.
Ia menyebutkan, hingga saat telah tercatat 1.672 kebun salak milik 12 kelompok tani seluas 276,35 hektare yang tersebar di Kabupaten Sleman dan Magelang telah diregistrasi, dengan rincian sebanyak 930 kebun dan 10 kelompok tani di Sleman serta 742 kebun dan dua kelompok tani di Kabupaten Magelang.
Nah ini beritanya dah pada tau belum ya??
Musi Rawas Dijadikan Percontohan Pertanian Organik
Minggu, 2 Agustus 2009 19:49 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 533 kal
Musi Rawas, Sumsel (ANTARA News) - Menteri Pertanian Anton Apriantono menilai, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan perlu dijadikan daerah percontohan pengembangan pertanian arganik di Indonesia.
"Musi Rawas dapat dijadikan salah satu daerah percontohan pertanian dengan sistem organik, karena ke depannya harga pupuk diperkirakan akan mengalami kenaikan," kata Mentan ketika melakukan panen raya padi organik seluas 15 hektare di lahan binaan PT Medco di Desa Suka Makmur, Kecamatan BTS Ulu, Musi Rawas, Minggu.
Untuk mendukung pertanian organik, semuanya sudah tersedia dan tinggal digerakkan saja. Kelebihan pertanian organik selain ramah lingkungan beras yang dihasilkan nilai jualnya lebih tinggi bisa mencapai Rp8.000 per Kg.
Dikatakannya, saat ini dari 26,5 juta hektar areal pertanian yang ada di Indonesia pada 19 Agustus mendatang akan melakukan ekspor perdana beras dari padi organik yang dihasilkan petani di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat dengan tujuan Amerika Serikat. Untuk melakukan ekspor produk yang dihasilkan petani haruslah yang bermutu dan memenuhi standar ekspor (IMO).
Selain pertanian dengan sistem organik, saat ini di Indonesia kata Anton sebagian besar masyarakatnya masih mengandalkan pertanian dengan sistem konvensional dan bergantung dengan obat-obatan dan pupuk yang dihasilkan pabrik.
Sehingga untuk mengubah kebiasaan dari penggunaan bahan-bahan kimiawi oleh petani membutuhkan waktu, dan membutuhkan sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti pengadaan alat pembuat kompos, pengadaan ternak yang menghasilkan kotoran dan pendukung lainnya.
"Pemerintah saat ini masih fokus kepada program Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN), caranya selain dengan melakukan pertanian organik juga melalui intensipikasi dan perluasan lahan," ujarnya.
Guna mendukung penciptaan pertanian organik yang banyak bergantung dengan kotoran hewan, pada tahun 2009 ini pemerintah pusat akan segera meluncurkan empat program bidang pertanian antara lain, pertama pemberian bantuan kepada pondok pesantren untuk pengembangan bidang pertanian dan peternakan.
Kedua melalui program sarjana masuk desa, dimana per sarjanannya diberi bantuan modal sebesar Rp325 juta untuk mengembangkan usaha pertanian di desa binaannya. Ketiga program pengembangan kelompok tani (Poktan) dan keempat program pengembangan pusat pengembangan pembibitan pertanian dan peternakan sapi.
Sementara itu Bupati Musi Rawas H Ridwan Mukti dalam kesempatan itu mengatakan, areal pertanian yang ada didaerah itu mencapai 74.000 hektar yang terbagi dalam pertanian irigasi dan padi darat (gogo). Dimana terdapat 30.000 hektar merupakan pertanian dengan menggunakan irigasi tekhnis. Terhitung sejak tahun 2006 lalu daerah ini berhasil meningkatkan produksi beras, dan menjadi salah satu lumbung pangan di Sumsel.
Ditambahkan Ridwan Mukti, saat ini lima kecamatan yang didaerah itu masing-masing, Tugumulyo, Muara Beliti, Purwodadi, Megang Sakti dan STL Ulu Terawas menjadi daerah pertanian yang menyokong kebutuhan pangan Kabupaten Musi Rawas dan daerah sekitarnya dengan produksi pertahunnya mencapai 295 ribu ton lebih gabah kering giling.(*)
ini dia berita yang seharusnya kita tau
Musi Rawas, Sumsel (ANTARA News) - Menteri Pertanian Anton Apriantono menilai, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan perlu dijadikan daerah percontohan pengembangan pertanian arganik di Indonesia.
"Musi Rawas dapat dijadikan salah satu daerah percontohan pertanian dengan sistem organik, karena ke depannya harga pupuk diperkirakan akan mengalami kenaikan," kata Mentan ketika melakukan panen raya padi organik seluas 15 hektare di lahan binaan PT Medco di Desa Suka Makmur, Kecamatan BTS Ulu, Musi Rawas, Minggu.
Untuk mendukung pertanian organik, semuanya sudah tersedia dan tinggal digerakkan saja. Kelebihan pertanian organik selain ramah lingkungan beras yang dihasilkan nilai jualnya lebih tinggi bisa mencapai Rp8.000 per Kg.
Dikatakannya, saat ini dari 26,5 juta hektar areal pertanian yang ada di Indonesia pada 19 Agustus mendatang akan melakukan ekspor perdana beras dari padi organik yang dihasilkan petani di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat dengan tujuan Amerika Serikat. Untuk melakukan ekspor produk yang dihasilkan petani haruslah yang bermutu dan memenuhi standar ekspor (IMO).
Selain pertanian dengan sistem organik, saat ini di Indonesia kata Anton sebagian besar masyarakatnya masih mengandalkan pertanian dengan sistem konvensional dan bergantung dengan obat-obatan dan pupuk yang dihasilkan pabrik.
Sehingga untuk mengubah kebiasaan dari penggunaan bahan-bahan kimiawi oleh petani membutuhkan waktu, dan membutuhkan sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti pengadaan alat pembuat kompos, pengadaan ternak yang menghasilkan kotoran dan pendukung lainnya.
"Pemerintah saat ini masih fokus kepada program Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN), caranya selain dengan melakukan pertanian organik juga melalui intensipikasi dan perluasan lahan," ujarnya.
Guna mendukung penciptaan pertanian organik yang banyak bergantung dengan kotoran hewan, pada tahun 2009 ini pemerintah pusat akan segera meluncurkan empat program bidang pertanian antara lain, pertama pemberian bantuan kepada pondok pesantren untuk pengembangan bidang pertanian dan peternakan.
Kedua melalui program sarjana masuk desa, dimana per sarjanannya diberi bantuan modal sebesar Rp325 juta untuk mengembangkan usaha pertanian di desa binaannya. Ketiga program pengembangan kelompok tani (Poktan) dan keempat program pengembangan pusat pengembangan pembibitan pertanian dan peternakan sapi.
Sementara itu Bupati Musi Rawas H Ridwan Mukti dalam kesempatan itu mengatakan, areal pertanian yang ada didaerah itu mencapai 74.000 hektar yang terbagi dalam pertanian irigasi dan padi darat (gogo). Dimana terdapat 30.000 hektar merupakan pertanian dengan menggunakan irigasi tekhnis. Terhitung sejak tahun 2006 lalu daerah ini berhasil meningkatkan produksi beras, dan menjadi salah satu lumbung pangan di Sumsel.
Ditambahkan Ridwan Mukti, saat ini lima kecamatan yang didaerah itu masing-masing, Tugumulyo, Muara Beliti, Purwodadi, Megang Sakti dan STL Ulu Terawas menjadi daerah pertanian yang menyokong kebutuhan pangan Kabupaten Musi Rawas dan daerah sekitarnya dengan produksi pertahunnya mencapai 295 ribu ton lebih gabah kering giling.(*)
ini dia berita yang seharusnya kita tau
Pertanian Serap 924.314 Orang Pekerja di Sumbar
Jumat, 21 Agustus 2009 02:10 WIB | Ekonomi & Bisnis | Bisnis | Dibaca 575 kali
Padang (ANTARA News) - Sektor pertanian tetap memegang peranan penting dalam perekonomian Sumatra Barat (Sumbar) terbukti sebagai penyerap tenaga kerja terbesar di daerah ini mencapai 924.314 orang.
Hingga akhir 2008 tercatat 924.314 orang berekrja di sektor pertanian Sumbar atau mencapai 47,25 persen dari total jumlah pekerja yang mencapai 1.956.378 orang, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi di Padang, Kamis.
Selain itu, jumlah warga Sumbar yang bekerja di sektor pertanian terus bertambah dalam tiga tahun terakhir, yakni pada 2006 tercatat 821.996 orang lalu naik menjadi 905.575 orang pada 2007 dan hingga akhir 2008 kembali meningkat menjadi 924.314 orang, tambahnya.
Namun persentase warga Sumbar yang bekerja di sektor pertanian dibanding jumlah total pekerja di daerah ini mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2006 persentase pekerja sektor pertanian mencapai 45,46 persen dari total pekerja 1.808.275 orang, lalu 2007 naik menjadi 47,93 persen dari 1.889.406 orang pekerja dan hingga akhir 2008 turun menjadi 47,25 persen dari total jumlah pekerja 1.956.378 orang.
Setelah pertanian, sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Sumbar hingga akhir 2008 adalah perdagangan yang mencapai 396.024 orang atau 20,24 persen dari total orang bekerja di daerah berpenduduk sekitar 4,7 juta jiwa ini.
Posisi ke tiga, sektor jasa yang menyerap 254.590 orang pekerja atau 13,01 persen, lalu industri dengan 128.357 orang atau 6,56 persen, angkutan menyerap 125.807 orang atau 6,43 persen.
Selanjutnya, sektor usaha bangunan menyerap 88.423 orang pekerja atau 4,52 persen dan sektor lain-lain dengan 38.863 orang pekerja atau mencapai 1,99 persen, demikian Gamawan Fauzi.(*)
Mantap Nih.. Bukti Bahwa Pertanian benar2 Jaya
Padang (ANTARA News) - Sektor pertanian tetap memegang peranan penting dalam perekonomian Sumatra Barat (Sumbar) terbukti sebagai penyerap tenaga kerja terbesar di daerah ini mencapai 924.314 orang.
Hingga akhir 2008 tercatat 924.314 orang berekrja di sektor pertanian Sumbar atau mencapai 47,25 persen dari total jumlah pekerja yang mencapai 1.956.378 orang, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi di Padang, Kamis.
Selain itu, jumlah warga Sumbar yang bekerja di sektor pertanian terus bertambah dalam tiga tahun terakhir, yakni pada 2006 tercatat 821.996 orang lalu naik menjadi 905.575 orang pada 2007 dan hingga akhir 2008 kembali meningkat menjadi 924.314 orang, tambahnya.
Namun persentase warga Sumbar yang bekerja di sektor pertanian dibanding jumlah total pekerja di daerah ini mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2006 persentase pekerja sektor pertanian mencapai 45,46 persen dari total pekerja 1.808.275 orang, lalu 2007 naik menjadi 47,93 persen dari 1.889.406 orang pekerja dan hingga akhir 2008 turun menjadi 47,25 persen dari total jumlah pekerja 1.956.378 orang.
Setelah pertanian, sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Sumbar hingga akhir 2008 adalah perdagangan yang mencapai 396.024 orang atau 20,24 persen dari total orang bekerja di daerah berpenduduk sekitar 4,7 juta jiwa ini.
Posisi ke tiga, sektor jasa yang menyerap 254.590 orang pekerja atau 13,01 persen, lalu industri dengan 128.357 orang atau 6,56 persen, angkutan menyerap 125.807 orang atau 6,43 persen.
Selanjutnya, sektor usaha bangunan menyerap 88.423 orang pekerja atau 4,52 persen dan sektor lain-lain dengan 38.863 orang pekerja atau mencapai 1,99 persen, demikian Gamawan Fauzi.(*)
Mantap Nih.. Bukti Bahwa Pertanian benar2 Jaya
Wapres: Perdagangan Internasional Belum Untungkan Pertanian
Rabu, 18 November 2009 23:41 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro | Dibaca 879 kali
Roma (ANTARA News) - Wapres Boediono mengatakan bahwa sistem perdagangan internasional belum menguntungkan bagi pengembangan produksi pertanian dan pangan di negara-negara berkembang.
"Belum-belum," kata Boediono saat ditanya apakah aturan perdagangan sudah mendukung pengembangan pertanian di negara berkembang, saat jumpa pers di Roma, Italia, Rabu sore (enam jam lebih awal dibanding WIB).
Boediono berada di Roma untuk mengikuti KTT Ketahanan Pangan Dunia. Selain itu di sela KTT, Boediono juga bertemu Wakil PM Malaysia Tan Sri Dato Muhyiddin Yassin, Dirjen Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Jacques Diouf, dan Direktur Eksekutif World Food Programme Jossete Sheeran.
Boediono didampingi Mentan Suswono mengatakan, masih ada hambatan perdagangan produk pertanian dan juga perikanan dari negara berkembang ke negara maju.
Ia memberi contoh, produksi ikan, pangan, minyak sawit dari Indonesia masih terkena semacam hambatan tarif dan non tarif jika diekspor ke negara maju.
"Kita harapkan dibuka sehingga produksi kita meningkat dan pasokan pangan juga meningkat," katanya.
Untuk itu, katanya, dalam Doha Round (Putaran Doha) harus diperjuangkan kepentingan negara berkembang, khususnya Indonesia.
Wapres Boediono saat berbicara di KTT Ketahanan Pangan Dunia, Rabu pagi waktu Roma (Rabu sore WIB), mengatakan bahwa perlu aturan perdagangan internasional yang mendukung pembangunan pertanian di negara-negara berkembang.
"Kita harus tidak lupa bahwa perdagangan global adalah faktor yang krusial untuk terciptanya produksi pangan global yang berkelanjutan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, disayangkan bahwa Putaran Doha masih mandek. "Kita seharusnya bekerja bersama untuk mengembalikan lagi komitmen," katanya.
Boediono mengatakan ketahanan pangan bukan sekedar meningkatkan pasokan pangan. Keamanan pangan juga menyangkut akses yang lebih baik bagi masyarakat untuk mendapatkan pangan.
Untuk itu, katanya, semua pihak harus menekankan perlunya komitmen untuk sejumlah isu penting, untuk membangun sistem informasi yang lebih baik mengenai produksi, konsumsi, pergerakan harga dan cadangan pangan, membangun lebih baik lagi sistem peringatan dini dan respon yang cepat untuk mengatasi konflik dan bencana alam.(*)
Roma (ANTARA News) - Wapres Boediono mengatakan bahwa sistem perdagangan internasional belum menguntungkan bagi pengembangan produksi pertanian dan pangan di negara-negara berkembang.
"Belum-belum," kata Boediono saat ditanya apakah aturan perdagangan sudah mendukung pengembangan pertanian di negara berkembang, saat jumpa pers di Roma, Italia, Rabu sore (enam jam lebih awal dibanding WIB).
Boediono berada di Roma untuk mengikuti KTT Ketahanan Pangan Dunia. Selain itu di sela KTT, Boediono juga bertemu Wakil PM Malaysia Tan Sri Dato Muhyiddin Yassin, Dirjen Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Jacques Diouf, dan Direktur Eksekutif World Food Programme Jossete Sheeran.
Boediono didampingi Mentan Suswono mengatakan, masih ada hambatan perdagangan produk pertanian dan juga perikanan dari negara berkembang ke negara maju.
Ia memberi contoh, produksi ikan, pangan, minyak sawit dari Indonesia masih terkena semacam hambatan tarif dan non tarif jika diekspor ke negara maju.
"Kita harapkan dibuka sehingga produksi kita meningkat dan pasokan pangan juga meningkat," katanya.
Untuk itu, katanya, dalam Doha Round (Putaran Doha) harus diperjuangkan kepentingan negara berkembang, khususnya Indonesia.
Wapres Boediono saat berbicara di KTT Ketahanan Pangan Dunia, Rabu pagi waktu Roma (Rabu sore WIB), mengatakan bahwa perlu aturan perdagangan internasional yang mendukung pembangunan pertanian di negara-negara berkembang.
"Kita harus tidak lupa bahwa perdagangan global adalah faktor yang krusial untuk terciptanya produksi pangan global yang berkelanjutan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, disayangkan bahwa Putaran Doha masih mandek. "Kita seharusnya bekerja bersama untuk mengembalikan lagi komitmen," katanya.
Boediono mengatakan ketahanan pangan bukan sekedar meningkatkan pasokan pangan. Keamanan pangan juga menyangkut akses yang lebih baik bagi masyarakat untuk mendapatkan pangan.
Untuk itu, katanya, semua pihak harus menekankan perlunya komitmen untuk sejumlah isu penting, untuk membangun sistem informasi yang lebih baik mengenai produksi, konsumsi, pergerakan harga dan cadangan pangan, membangun lebih baik lagi sistem peringatan dini dan respon yang cepat untuk mengatasi konflik dan bencana alam.(*)
Pentingnya Teknologi Pertanian dalam Mengurangi Dampak Lingkungan
Kamis, 10 Desember 2009 17:41 WIB | Rilis Pers | | Dibaca 254 kali
Perlindungan Terhadap hak-hak kekayaan intelektual penting untuk mendorong inovasi lebih lanjut
SINGAPURA, 11 Desember (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) -- Penggunaan terus-menerus teknologi tanaman oleh petani Asia dapat ikut mengurangi dampak pertanian atas lingkungan dan menyesuaikan dengan perubahan iklim.
Sementara para pemimpin dunia berkumpul pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, sudah waktunya mengakui dampak positif pertanian dalam menghadapi berbagai masalah penting seperti emisi gas rumah kaca, kata Tan Siang Hee, Direktur Eksekutif CropLife Asia.
"Petani berada di garis depan penyesuaian terhadap perubahan iklim; cara mereka mengubah metode menghasilkan makanan dan serat dapat sangat menguntungkan lingkungan. Kami harus memastikan mereka punya alat yang cukup dan teknologi yang penting untuk melakukannya."
Menyediakan solusi bagi sektor pertanian yang menghadapi perubahan iklim khususnya penting di negara berkembang di mana pertanian amat menjanjikan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan.
Industri ilmu pengetahuan tanaman memberi kontribusi positif melalui pengembangan teknologi dan praktik yang mengurangi dampak pertanian atas lingkungan:
* Memperbaiki efisiensi air
Tanaman yang merupakan pengguna air yang paling efisien tengah dikembangkan; penting mengingat pertanian menggunakan 70 persen air bersih dunia.
* Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca
-- Tanaman bioteknologi mengurangi pemakaian bahan bakar karena kurang sering menggunakan herbisida dan insektisida.
-- Kemudahan mengurangi sistem tanah yang dikerjakan menghasilkan kurangnya membajak dan meningkatkan penyimpanan karbon di tanah.
-- Menciptakan tanaman yang menggunakan nitrogen lebih efisien mengurangi perlunya menambah pupuk, juga mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tan mengatakan CropLife Asia juga mendukung pelaksanaan hak-hak Kekayaan Intelektual (IP) yang penting untuk pengembangan serta penyebaran teknologi baru dan yang sudah ada.
"Hak IP yang masuk akal merupakan komponen penting untuk menarik investasi dalam penelitian dan pengembangan oleh sektor umum maupun swasta. Dalam banyak kasus, mereka mewakili sebagian terkecil biaya teknologi, yang melebihi insentif positif yang diciptakannya."
Catatan untuk editor: CropLife Asia meningkatkan manfaat produk perlindungan tanaman dan bioteknologi, pentingnya untuk produksi pertanian dan pangan berkelanjutan, serta penggunaannya yang bertanggungjawab melalui aktivitas pengurusan di kawasan Asia Pasifik. Sebagai unit regional CropLife International, CropLife Asia mendukung upaya 15 asosiasi anggota.
http://www.croplifeasia.org
Perlindungan Terhadap hak-hak kekayaan intelektual penting untuk mendorong inovasi lebih lanjut
SINGAPURA, 11 Desember (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) -- Penggunaan terus-menerus teknologi tanaman oleh petani Asia dapat ikut mengurangi dampak pertanian atas lingkungan dan menyesuaikan dengan perubahan iklim.
Sementara para pemimpin dunia berkumpul pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, sudah waktunya mengakui dampak positif pertanian dalam menghadapi berbagai masalah penting seperti emisi gas rumah kaca, kata Tan Siang Hee, Direktur Eksekutif CropLife Asia.
"Petani berada di garis depan penyesuaian terhadap perubahan iklim; cara mereka mengubah metode menghasilkan makanan dan serat dapat sangat menguntungkan lingkungan. Kami harus memastikan mereka punya alat yang cukup dan teknologi yang penting untuk melakukannya."
Menyediakan solusi bagi sektor pertanian yang menghadapi perubahan iklim khususnya penting di negara berkembang di mana pertanian amat menjanjikan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan.
Industri ilmu pengetahuan tanaman memberi kontribusi positif melalui pengembangan teknologi dan praktik yang mengurangi dampak pertanian atas lingkungan:
* Memperbaiki efisiensi air
Tanaman yang merupakan pengguna air yang paling efisien tengah dikembangkan; penting mengingat pertanian menggunakan 70 persen air bersih dunia.
* Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca
-- Tanaman bioteknologi mengurangi pemakaian bahan bakar karena kurang sering menggunakan herbisida dan insektisida.
-- Kemudahan mengurangi sistem tanah yang dikerjakan menghasilkan kurangnya membajak dan meningkatkan penyimpanan karbon di tanah.
-- Menciptakan tanaman yang menggunakan nitrogen lebih efisien mengurangi perlunya menambah pupuk, juga mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tan mengatakan CropLife Asia juga mendukung pelaksanaan hak-hak Kekayaan Intelektual (IP) yang penting untuk pengembangan serta penyebaran teknologi baru dan yang sudah ada.
"Hak IP yang masuk akal merupakan komponen penting untuk menarik investasi dalam penelitian dan pengembangan oleh sektor umum maupun swasta. Dalam banyak kasus, mereka mewakili sebagian terkecil biaya teknologi, yang melebihi insentif positif yang diciptakannya."
Catatan untuk editor: CropLife Asia meningkatkan manfaat produk perlindungan tanaman dan bioteknologi, pentingnya untuk produksi pertanian dan pangan berkelanjutan, serta penggunaannya yang bertanggungjawab melalui aktivitas pengurusan di kawasan Asia Pasifik. Sebagai unit regional CropLife International, CropLife Asia mendukung upaya 15 asosiasi anggota.
http://www.croplifeasia.org
Lowongan Mantap Buat Mahasiswa IPB
Pengen Liburan mu Tanggal 1 sampai 7 Februari 2010 Menyenangkan??
Pastilah ya.. Gak Pengen Cuma Lewat Begitu Saja..
nih ada Open Recruitmen dari Ikatan BEM Pertanian Indonesia (IBEMPI) untuk teman2 Mahasiswa IPB yang mau gabung dalam kepanitiaan DIKLAT dan Bina Desa Ikatan BEM Pertanian Indonesia (IBEMPI)..
yang akan menghadirkan :
- Menteri Pertanian Republik Indonesia Ir. Suswono MMA*
- Staff Ahli Departemen Pertanian*
- Arif Munandar SE ME*
- Direktur Perusahan di bidan Pertanian*
- Ketua / Aktivis LSM terkemuka*
* semua yang akan dikonfirmasi
Open Recruitment ini mulai hari ini sampai Tanggal 08 Januari 2010
wawancara langsung tanggal 4-8 Januari 2010 Di Sekretariat IBEMPI / BEM Faperta IPB
dan Tanggal 09 Januari ada RGnya .. tapi gak lama karena saya juga mau belajar untuk UAS..
upss.. Panitianya Terbatas.. buat kamu2 yang bener2 pengen Kontribusi dan buat liburanmu lebih bermakna..disini tempatnya..
untuk Formulir dapat diambil dibawah ini.. dan dikirimkan kembali ke email saya ya..
alafghani_fzay@yahoo.com
Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
Presidium Nasional I dan Kordinator Pusat IBEMPI
FORMULIR PENDAFTARAN DIKLAT&Bindes.doc
Pastilah ya.. Gak Pengen Cuma Lewat Begitu Saja..
nih ada Open Recruitmen dari Ikatan BEM Pertanian Indonesia (IBEMPI) untuk teman2 Mahasiswa IPB yang mau gabung dalam kepanitiaan DIKLAT dan Bina Desa Ikatan BEM Pertanian Indonesia (IBEMPI)..
yang akan menghadirkan :
- Menteri Pertanian Republik Indonesia Ir. Suswono MMA*
- Staff Ahli Departemen Pertanian*
- Arif Munandar SE ME*
- Direktur Perusahan di bidan Pertanian*
- Ketua / Aktivis LSM terkemuka*
* semua yang akan dikonfirmasi
Open Recruitment ini mulai hari ini sampai Tanggal 08 Januari 2010
wawancara langsung tanggal 4-8 Januari 2010 Di Sekretariat IBEMPI / BEM Faperta IPB
dan Tanggal 09 Januari ada RGnya .. tapi gak lama karena saya juga mau belajar untuk UAS..
upss.. Panitianya Terbatas.. buat kamu2 yang bener2 pengen Kontribusi dan buat liburanmu lebih bermakna..disini tempatnya..
untuk Formulir dapat diambil dibawah ini.. dan dikirimkan kembali ke email saya ya..
alafghani_fzay@yahoo.com
Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
Presidium Nasional I dan Kordinator Pusat IBEMPI
FORMULIR PENDAFTARAN DIKLAT&Bindes.doc
Thursday, December 24, 2009
Up Grading Pengurus BEM Faperta 2010
Ketika Manusia dilahirkan di dunia maka Allah swt akan mengujinya dengan Keadaan yang sangat menyenangkan dan sangat menyulitkan..
Pengorbanan seseorang dalam mengambil sesuatu yang berharga akan mengeluarkan segala kesungguhan, dari harta dan jiwa untuk bisa mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan
Up Grading Tanggal 1 dan 3 Januari 2010 Bertempat di Faperta IPB
untuk itu dimohon sudah hadir di bogor sebelumnya ..
untuk acara lengkap akan ditampilkan kembali di blog ini ..
Persyaratan yang harus dilaksanakan pada tanggal 1 :
- membawa Almamater, pakaian yang mencerminkan pribadi masing-masing(kemeja, celana untuk laki-laki dan rok untuk perempuan, kaos kaki dan sepatu)
- Air Minum ukuran 600 ml
- Piring kaca, sendok dan garpu
- Alat Sholat
- Membuat Essay :
1. Pergerakan Mahasiswa Pertanian Nasional dan Internasional
2. Certakan Keadaan Pertanian mulai dari daerah masing2, Nasional sampai internasional (pilih satu negara yang dianggap patut di contoh)
- Essay diatas dibuat dalam bentuk Ms Word dengan format IPB
- Lalu Kedua Essay tersebut juga dibuat dalam satu presentasi dalam bentuk PowerPoint dan nanti akan dipresentasikan dan diumumkan yang terbaik dan terasal-asalan. untuk yang terbaik akan mendapatkan Hadiah dan terasal-asalan akan mendapat punishment
semua dikumpulkan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 18.00 WIB via email ke alafghani_fzay@yahoo.com
Untuk Tanggal 3 Januari Persyaratan yang harus dibawa :
- nametag kreatif masing-masing
- pakai baju saung tani+training gelap+sepatu usang pada saat kumpul pagi hari
- Baju Ganti, pakaian yang mencerminkan pribadi masing-masing(kemeja, celana untuk laki-laki dan rok untuk perempuan, kaos kaki dan sepatu)
- sarapan pagi dengan menu (nasi+telor+tempe+sayur)
- susu putih 600 ml
- Almamater
- Piring kaca, sendok dan garpu
- Materai 6000
- Air Minum 1 1/2 Liter
- Alat Tulis dan Alat Sholat
Susunan acara upgrading BEM Faperta 2010
Jum'at, 1 Januari 2010:
07.30-08.00 registrasi peserta
08.00-09.30 materi I
09.30-11.30 pelatihan
11.30-13.15 ishoma
13.15-14.15 materi II
14.15-15.00 pelatihan
15.00-15.45 presentasi essay
15.45-16.00 penutupan
Minggu, 3 Januari 2010:
06.00-06.30 olahraga
06.30-07.00 mobilisasi ke cikabayan
07.00-07.15 sarapan pagi
07.15-07.30 pengumpulan tugas kelompok*
07.30-10.00 games I
10.00-11.00 games II
11.00-13.00 bersih-bersih, ishoma
13.00-14.30 ikrar BEM dan pelantikan
14.30-14.45 penutupan
14.45-selesai ramah tamah dan foto-foto
*tugas kelompok akan diberikan pada tanggal 1 Januari 2010
Dan Kepada Kalian yang telah terpilih.. kalian adalah keluarga besar Fakultas Pertanian.. Karena BEM Fakultas Pertanian milik Ilmu Tanah Sumberdaya Lahan, Agronomi dan Hortikultura, Proteksi tanaman, dan Arsitektur Lanskap..
Tunjukan Pengorbanan Kita.. Karena semua butuh pengorbanan.. dan ini adalah bentuk kecil pengorbanan awal kita sebelum pengabdian kita kepada pertanian indonesia
Dan Mari kita Tunjukan Fakultas Pertanian yang Jaya
Salam
Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
Ketua Bem Fakultas Pertanian 2010
alafghani_fzay@yahoo.com
pejuangpertanian.blogspot.com
Pengorbanan seseorang dalam mengambil sesuatu yang berharga akan mengeluarkan segala kesungguhan, dari harta dan jiwa untuk bisa mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkan
Up Grading Tanggal 1 dan 3 Januari 2010 Bertempat di Faperta IPB
untuk itu dimohon sudah hadir di bogor sebelumnya ..
untuk acara lengkap akan ditampilkan kembali di blog ini ..
Persyaratan yang harus dilaksanakan pada tanggal 1 :
- membawa Almamater, pakaian yang mencerminkan pribadi masing-masing(kemeja, celana untuk laki-laki dan rok untuk perempuan, kaos kaki dan sepatu)
- Air Minum ukuran 600 ml
- Piring kaca, sendok dan garpu
- Alat Sholat
- Membuat Essay :
1. Pergerakan Mahasiswa Pertanian Nasional dan Internasional
2. Certakan Keadaan Pertanian mulai dari daerah masing2, Nasional sampai internasional (pilih satu negara yang dianggap patut di contoh)
- Essay diatas dibuat dalam bentuk Ms Word dengan format IPB
- Lalu Kedua Essay tersebut juga dibuat dalam satu presentasi dalam bentuk PowerPoint dan nanti akan dipresentasikan dan diumumkan yang terbaik dan terasal-asalan. untuk yang terbaik akan mendapatkan Hadiah dan terasal-asalan akan mendapat punishment
semua dikumpulkan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 18.00 WIB via email ke alafghani_fzay@yahoo.com
Untuk Tanggal 3 Januari Persyaratan yang harus dibawa :
- nametag kreatif masing-masing
- pakai baju saung tani+training gelap+sepatu usang pada saat kumpul pagi hari
- Baju Ganti, pakaian yang mencerminkan pribadi masing-masing(kemeja, celana untuk laki-laki dan rok untuk perempuan, kaos kaki dan sepatu)
- sarapan pagi dengan menu (nasi+telor+tempe+sayur)
- susu putih 600 ml
- Almamater
- Piring kaca, sendok dan garpu
- Materai 6000
- Air Minum 1 1/2 Liter
- Alat Tulis dan Alat Sholat
Susunan acara upgrading BEM Faperta 2010
Jum'at, 1 Januari 2010:
07.30-08.00 registrasi peserta
08.00-09.30 materi I
09.30-11.30 pelatihan
11.30-13.15 ishoma
13.15-14.15 materi II
14.15-15.00 pelatihan
15.00-15.45 presentasi essay
15.45-16.00 penutupan
Minggu, 3 Januari 2010:
06.00-06.30 olahraga
06.30-07.00 mobilisasi ke cikabayan
07.00-07.15 sarapan pagi
07.15-07.30 pengumpulan tugas kelompok*
07.30-10.00 games I
10.00-11.00 games II
11.00-13.00 bersih-bersih, ishoma
13.00-14.30 ikrar BEM dan pelantikan
14.30-14.45 penutupan
14.45-selesai ramah tamah dan foto-foto
*tugas kelompok akan diberikan pada tanggal 1 Januari 2010
Dan Kepada Kalian yang telah terpilih.. kalian adalah keluarga besar Fakultas Pertanian.. Karena BEM Fakultas Pertanian milik Ilmu Tanah Sumberdaya Lahan, Agronomi dan Hortikultura, Proteksi tanaman, dan Arsitektur Lanskap..
Tunjukan Pengorbanan Kita.. Karena semua butuh pengorbanan.. dan ini adalah bentuk kecil pengorbanan awal kita sebelum pengabdian kita kepada pertanian indonesia
Dan Mari kita Tunjukan Fakultas Pertanian yang Jaya
Salam
Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
Ketua Bem Fakultas Pertanian 2010
alafghani_fzay@yahoo.com
pejuangpertanian.blogspot.com
Wednesday, December 23, 2009
Pengurus BEM Fakultas Pertanian 2010
Ketua BEM 2010 : Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
Wakil Ketua : Arif Ravi Wibowo
Executive Secretary : Sitta Azmi Farchany
First Secretary : Mariski
Executive Finance : Yana Anisa
Executive Treasurer : Siti Nurholipah
Departement of Corporate Social Responsibility (CSR):
1. Nurul Widyanti
2. Rahmi Fauziah
3. Siti Maesaroh
4. Yudi Febrianto
5. Tiara Septirosya
6. Rahayu Novrina Rosa
7. Wahyu Try Handy
8. Rizkika Latania Aranda
9. Tri Rahayu
10. Hadianti Deliana
11. Rini Gusmarianti
Departement of Human Research Development (HRD) :
1. Restu Gilang Pradika
2. Belladina Farhana
3. Adelia Satwoko
4. Mia Budiman
5. Velicia Desyana R
6. Leli Tian R
7. Siti Syarah Maesyaroh
8. Nurul Bunga Fitria M
9. Arina Saniati
10. Hasrat Enggal Prayogi
11. Minkhayana Siviana
Departement of Business and Leadership :
1. Ahmad Abdullah
2. Firzatus Syifa
3. Widya Merita
4. Rusman Arif
5. Wildan Dhea
6. Rizka Dwi
7. Kade Ari
Departement of Inventer :
1. Eduwin Eko Franjaya
2. Umar Hady
3. Indah Prastiwi
4. Dian Fitria
5. Tirawati
6. Ika Andriani
7. Indra Kurniawati
8. Yuniar Rizki
Departement of Agricultural :
1. Rene Ugruseno
2. Aris Suryono
3. Syti Sarah Maesaroh
4. Diah Rahmi
5. Retno Kartikawati
6. Siti Nur Hidayah
7. Dwi Fitria Astari Lubis
8. Titin Rahayuningsih
9. Resti Tilawah
10. Ulya Zaulfa
11. Uswatun Khasanah
Departement of Sport and Art :
1. Anik Nurhayati
2. Namira Andiani
3. Marcha Nanda Herdiasti
4. M. Haikal Catur Saputra
5. Eva Fatmawaty
6. Prasasti Dwi Pharameswani
7. Wuri Setyani
Departement of Information and Communication Centre :
1. Nur Izza Faiqotul Himmah
2. Ray March Syahadat
3. Agustin Iriani
4. Uswanuri Rachmadhani Lestari
5. Hesti Paramita Sari
6. Desi Anjana Dwiputri
7. Muaz Abdul Karim
8. Arinal Haq Izzawati Nurrahmah
Departement of External :
1. Finnuril Ilmy
2. Ina Ana Khoeriah
3. M. Nur Aldi
4. Mukhlas Adi Putra
5. Yusufa Putri
6. Mei Nalita Sari
7. Elysa Fitri
8. Maesaroh
9. Ferina
Hasil yang sangat sulit untuk menentukan siapa yang benar2 terbaik untuk bisa bergabung sebagai pengurus BEM A, karena kalian yang telah memasukkan berkas sungguhlah sangat baik.. dan kami harus tetap memilih yang terbaik dari orang-orang terbaik faperta.. dan dimanapun posisinya harapannya kita dapat berkontribusi untuk Faperta yang lebih baik lagi..
Lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!” Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: ” Akulah HARAPAN “
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!
Wakil Ketua : Arif Ravi Wibowo
Executive Secretary : Sitta Azmi Farchany
First Secretary : Mariski
Executive Finance : Yana Anisa
Executive Treasurer : Siti Nurholipah
Departement of Corporate Social Responsibility (CSR):
1. Nurul Widyanti
2. Rahmi Fauziah
3. Siti Maesaroh
4. Yudi Febrianto
5. Tiara Septirosya
6. Rahayu Novrina Rosa
7. Wahyu Try Handy
8. Rizkika Latania Aranda
9. Tri Rahayu
10. Hadianti Deliana
11. Rini Gusmarianti
Departement of Human Research Development (HRD) :
1. Restu Gilang Pradika
2. Belladina Farhana
3. Adelia Satwoko
4. Mia Budiman
5. Velicia Desyana R
6. Leli Tian R
7. Siti Syarah Maesyaroh
8. Nurul Bunga Fitria M
9. Arina Saniati
10. Hasrat Enggal Prayogi
11. Minkhayana Siviana
Departement of Business and Leadership :
1. Ahmad Abdullah
2. Firzatus Syifa
3. Widya Merita
4. Rusman Arif
5. Wildan Dhea
6. Rizka Dwi
7. Kade Ari
Departement of Inventer :
1. Eduwin Eko Franjaya
2. Umar Hady
3. Indah Prastiwi
4. Dian Fitria
5. Tirawati
6. Ika Andriani
7. Indra Kurniawati
8. Yuniar Rizki
Departement of Agricultural :
1. Rene Ugruseno
2. Aris Suryono
3. Syti Sarah Maesaroh
4. Diah Rahmi
5. Retno Kartikawati
6. Siti Nur Hidayah
7. Dwi Fitria Astari Lubis
8. Titin Rahayuningsih
9. Resti Tilawah
10. Ulya Zaulfa
11. Uswatun Khasanah
Departement of Sport and Art :
1. Anik Nurhayati
2. Namira Andiani
3. Marcha Nanda Herdiasti
4. M. Haikal Catur Saputra
5. Eva Fatmawaty
6. Prasasti Dwi Pharameswani
7. Wuri Setyani
Departement of Information and Communication Centre :
1. Nur Izza Faiqotul Himmah
2. Ray March Syahadat
3. Agustin Iriani
4. Uswanuri Rachmadhani Lestari
5. Hesti Paramita Sari
6. Desi Anjana Dwiputri
7. Muaz Abdul Karim
8. Arinal Haq Izzawati Nurrahmah
Departement of External :
1. Finnuril Ilmy
2. Ina Ana Khoeriah
3. M. Nur Aldi
4. Mukhlas Adi Putra
5. Yusufa Putri
6. Mei Nalita Sari
7. Elysa Fitri
8. Maesaroh
9. Ferina
Hasil yang sangat sulit untuk menentukan siapa yang benar2 terbaik untuk bisa bergabung sebagai pengurus BEM A, karena kalian yang telah memasukkan berkas sungguhlah sangat baik.. dan kami harus tetap memilih yang terbaik dari orang-orang terbaik faperta.. dan dimanapun posisinya harapannya kita dapat berkontribusi untuk Faperta yang lebih baik lagi..
Lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!” Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: ” Akulah HARAPAN “
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!
Wednesday, December 16, 2009
Penambahan Waktu OR BEM Faperta dan waktu wawancara
Sehubungan dengan kepastian Sidang Umum 1 Untuk Bem Faperta
maka untuk teman-teman yang ingin berkontribusi bagi Fakultas Pertanian ini, ditunggu berkas persyaratan yang telah diumumkan di mading-mading dan media yang ada,paling lambat pada hari kamis tanggal 17 Desember 2009 pukul 17.00 wib di Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
adapun persyaratan yang dimaksud adalah
Mengembalikan Formulir Pendaftaran
Membuat Curriculum Vitae yang terbaik, (Contoh CV bisa dicari via Google atau minta ke kakak kelas)
Membuat Surat Lamaran yang menggambarkan keinginan untuk berkontribusi
Foto Berwarna 3x4 3 rangkap
Lulusan MPF, Saung tani 44/45 dengan bukti Foto copy Sertifikat MPF atau Surat Keterangan Lulus MPF
Mampu bekerja sama dalam tim yang solid
Memiliki inisiatif dalam pengabdian
Siap Fokus HANYA mengikuti satu Kelembagaan Mahasiswa di Faperta yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian
Memiliki komitmen tinggi
Mampu humor dan bercanda
Bahagia dan punya semangat tinggi dalam mengabdi
*untuk Cv dan surat lamaran harap dirangkap 2, persyaratan harap dimasukan kedalam Map coklat dan dikumpulkan paling lambat hari rabu tanggal 17 Desember 2009 pukul 17.00 wib.
dan untuk Waktu Wawancara yaitu :
-pada hari kamis tanggal 17 Desember 2009 pukul 15.30 - 18.00
-hari Minggu sore bagi yang mau harap menghubungi no hp saya sebelum pertemuan dengan menyebutkan nama,departemen,dan angkatan.
-pada hari senin tanggal 21 pukul 16.00-18.00 wib
-pada hari selasa dari pukul 13.00-18.00 wib
-pada hari rabu hanya menerima pukul 09.00-11.45 dan 13.00-18.00
wawancara bertempat di sekret BEM A
Saya yakin semua teman2 ingin berkontribusi untuk faperta, maka ditunggu sekali optimalisasi kita ke BEM Faperta ini.. karena saya hanyalah makhluk lemah yang tak berdaya tanpa bantuan dari kerabat semua..
regards
Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
maka untuk teman-teman yang ingin berkontribusi bagi Fakultas Pertanian ini, ditunggu berkas persyaratan yang telah diumumkan di mading-mading dan media yang ada,paling lambat pada hari kamis tanggal 17 Desember 2009 pukul 17.00 wib di Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
adapun persyaratan yang dimaksud adalah
Mengembalikan Formulir Pendaftaran
Membuat Curriculum Vitae yang terbaik, (Contoh CV bisa dicari via Google atau minta ke kakak kelas)
Membuat Surat Lamaran yang menggambarkan keinginan untuk berkontribusi
Foto Berwarna 3x4 3 rangkap
Lulusan MPF, Saung tani 44/45 dengan bukti Foto copy Sertifikat MPF atau Surat Keterangan Lulus MPF
Mampu bekerja sama dalam tim yang solid
Memiliki inisiatif dalam pengabdian
Siap Fokus HANYA mengikuti satu Kelembagaan Mahasiswa di Faperta yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian
Memiliki komitmen tinggi
Mampu humor dan bercanda
Bahagia dan punya semangat tinggi dalam mengabdi
*untuk Cv dan surat lamaran harap dirangkap 2, persyaratan harap dimasukan kedalam Map coklat dan dikumpulkan paling lambat hari rabu tanggal 17 Desember 2009 pukul 17.00 wib.
dan untuk Waktu Wawancara yaitu :
-pada hari kamis tanggal 17 Desember 2009 pukul 15.30 - 18.00
-hari Minggu sore bagi yang mau harap menghubungi no hp saya sebelum pertemuan dengan menyebutkan nama,departemen,dan angkatan.
-pada hari senin tanggal 21 pukul 16.00-18.00 wib
-pada hari selasa dari pukul 13.00-18.00 wib
-pada hari rabu hanya menerima pukul 09.00-11.45 dan 13.00-18.00
wawancara bertempat di sekret BEM A
Saya yakin semua teman2 ingin berkontribusi untuk faperta, maka ditunggu sekali optimalisasi kita ke BEM Faperta ini.. karena saya hanyalah makhluk lemah yang tak berdaya tanpa bantuan dari kerabat semua..
regards
Fajar Sidiq Al Afghani Noerman
Pemerintah Harus Lindungi Sektor Pertanian
Sabtu, 12 Desember 2009 11:54 WIB
SEMARANG--MI: Pemerintah Indonesia harus melindungi sektor pertanian saat penerapan kesepakatan perdagangan bebas negara-negara Asia Tenggara (AFTA-ASEAN Free Trade Area), yang mulai diberlakukan 1 Januari 2010.
"Untuk saat ini, sektor pertanian lebih dikuasai oleh Malaysia dan Thailand dengan berbagai terobosan, seperti agroindustri, agrobisnis dan sebagainya," kata pengamat ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Sugiyanto, di Semarang, Sabtu (12/12).
Menurut dia, pemerintah Indonesia harus memiliki posisi tawar dalam perjanjian multilateral saat kesepakatan perdagangan bebas ini diberlakukan. "Dalam perjanjian multilateral dengan negara-negara Asia Tenggara, pemerintah harus membicarakan komoditas-komoditas apa saja yang siap diperdagangkan dan yang tidak," kata Ketua Laboratorium Studi Kebijakan Ekonomi Universitas Diponegoro itu.
Ia menuturkan, siap atau tidak, Indonesia tetap harus mengikuti kesepakatan perdagangan bebas negara-negara Asia Tenggara. "Pemerintah harus mampu mengelola kesepakatan perdagangan bebas ini mengingat kondisi perekonomian Indonesia saat ini jauh lebih baik," jelasnya.
Meski pada sejumlah produk, Indonesia masih kalah dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya seperti elektronik, otomotif, dan juga produk pertanian. Namun, Indonesia masih memiliki produk andalan yang berpeluang menguasai pasar Asia Tenggara, misalnya semen.
Menurut dia, berbagai upaya harus dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi perdagangan bebas Asia Tenggara ini, seperti melakukan perlindungan terhadap sejumlah produk serta mengubah perilaku para pelaku ekonomi dalam negeri. Ia mengungkapkan, dalam perdagangan bebas ini, negara dengan tingkat efisiensi produksi yang rendah akan kalah bersaing dengan negara dengan tingkat efisiensi produksi tinggi. "Negara dengan tingkat efisiensi produksi rendah akan menjadi pasar sasaran bagi negara yang memiliki efisiensi tinggi," katanya.
Karena itu, menurut Sugiyanto, pemerintah harus mampu mengubah perilaku para pelaku ekonomi dalam negeri dalam hal efisiensi, misalnya dengan memangkas berbagai biaya produksi yang tidak perlu. (Ant/OL-06)
SEMARANG--MI: Pemerintah Indonesia harus melindungi sektor pertanian saat penerapan kesepakatan perdagangan bebas negara-negara Asia Tenggara (AFTA-ASEAN Free Trade Area), yang mulai diberlakukan 1 Januari 2010.
"Untuk saat ini, sektor pertanian lebih dikuasai oleh Malaysia dan Thailand dengan berbagai terobosan, seperti agroindustri, agrobisnis dan sebagainya," kata pengamat ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Sugiyanto, di Semarang, Sabtu (12/12).
Menurut dia, pemerintah Indonesia harus memiliki posisi tawar dalam perjanjian multilateral saat kesepakatan perdagangan bebas ini diberlakukan. "Dalam perjanjian multilateral dengan negara-negara Asia Tenggara, pemerintah harus membicarakan komoditas-komoditas apa saja yang siap diperdagangkan dan yang tidak," kata Ketua Laboratorium Studi Kebijakan Ekonomi Universitas Diponegoro itu.
Ia menuturkan, siap atau tidak, Indonesia tetap harus mengikuti kesepakatan perdagangan bebas negara-negara Asia Tenggara. "Pemerintah harus mampu mengelola kesepakatan perdagangan bebas ini mengingat kondisi perekonomian Indonesia saat ini jauh lebih baik," jelasnya.
Meski pada sejumlah produk, Indonesia masih kalah dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya seperti elektronik, otomotif, dan juga produk pertanian. Namun, Indonesia masih memiliki produk andalan yang berpeluang menguasai pasar Asia Tenggara, misalnya semen.
Menurut dia, berbagai upaya harus dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi perdagangan bebas Asia Tenggara ini, seperti melakukan perlindungan terhadap sejumlah produk serta mengubah perilaku para pelaku ekonomi dalam negeri. Ia mengungkapkan, dalam perdagangan bebas ini, negara dengan tingkat efisiensi produksi yang rendah akan kalah bersaing dengan negara dengan tingkat efisiensi produksi tinggi. "Negara dengan tingkat efisiensi produksi rendah akan menjadi pasar sasaran bagi negara yang memiliki efisiensi tinggi," katanya.
Karena itu, menurut Sugiyanto, pemerintah harus mampu mengubah perilaku para pelaku ekonomi dalam negeri dalam hal efisiensi, misalnya dengan memangkas berbagai biaya produksi yang tidak perlu. (Ant/OL-06)
Makanan Instan Ancam Ekspor Produk Pertanian
Sabtu, 12 Desember 2009 21:26 WIB
SUKADANA--MI: Budaya di sejumlah negara maju yang lebih berminat mengonsumsi makanan instan daripada membeli produk pertanian, menjadi ancaman bagi peningkatan ekspor terutama produk Lampung Timur.
Hal itu menjadi tema pembahasan dalam diskusi pertanian yang digagas gabungan kelompok pertanian (Gapoktan) Tani Karya Kecamatan Batanghari, Lampung Timur di aula kecamatan setempat, Sabtu (12/12).
"Pola konsumsi pangan di negara-negara maju telah berubah, mereka lebih suka makan di luar dan menyantap makanan instan," kata Ketua Gapoktan Tani Karya Suhartono di Batanghari, Lampung Timur.
Ia mengatakan, meningkatnya kemampuan mengolah produk-produk pertanian adalah keniscayaan mengingat dunia cenderung menginginkan hal yang serba cepat. "Maka, sangat dibutuhkan juga pengolahan komoditas agar bisa bernilai lebih tinggi," katanya.
Oleh karena itu, katanya, industri dalam negeri semestinya bisa mengolah hasil komoditas tersebut, sehingga pertanian tidak boleh jauh dari industri, karena hal itu menentukan keberhasilan pengelolaan pertanian.
Menurutnya, produk tanaman utama seperti beras juga mesti ditingkatkan mutunya, setidaknya bisa bersaing dengan berbagai produk ekspor lain.
Sebelumnya, Menteri Pertanian mengatakan Indonesia akan segera mengekspor beras mulai 2009 jika produksinya bisa mencapai 40 juta ton. Itu adalah kabar menggembirakan, apalagi jika diperluas pada komoditas yang selama ini vital seperti gandum dan kedelai.
Negara Indonesia memang belum bisa mengalahkan Amerika Serikat (AS) dan Argentina sebagai ekportir utama gandum atau Thailand sebagai eksportir beras utama dunia. Tetapi, kata dia, Indonesia sebenarnya bisa secara perlahan memproduksi sendiri gandum dan kedelai, apalagi dengan harga yang mahal semestinya bisa mendorong peningkatan komoditas itu untuk diproduksi sendiri. (Ant/OL-01)
SUKADANA--MI: Budaya di sejumlah negara maju yang lebih berminat mengonsumsi makanan instan daripada membeli produk pertanian, menjadi ancaman bagi peningkatan ekspor terutama produk Lampung Timur.
Hal itu menjadi tema pembahasan dalam diskusi pertanian yang digagas gabungan kelompok pertanian (Gapoktan) Tani Karya Kecamatan Batanghari, Lampung Timur di aula kecamatan setempat, Sabtu (12/12).
"Pola konsumsi pangan di negara-negara maju telah berubah, mereka lebih suka makan di luar dan menyantap makanan instan," kata Ketua Gapoktan Tani Karya Suhartono di Batanghari, Lampung Timur.
Ia mengatakan, meningkatnya kemampuan mengolah produk-produk pertanian adalah keniscayaan mengingat dunia cenderung menginginkan hal yang serba cepat. "Maka, sangat dibutuhkan juga pengolahan komoditas agar bisa bernilai lebih tinggi," katanya.
Oleh karena itu, katanya, industri dalam negeri semestinya bisa mengolah hasil komoditas tersebut, sehingga pertanian tidak boleh jauh dari industri, karena hal itu menentukan keberhasilan pengelolaan pertanian.
Menurutnya, produk tanaman utama seperti beras juga mesti ditingkatkan mutunya, setidaknya bisa bersaing dengan berbagai produk ekspor lain.
Sebelumnya, Menteri Pertanian mengatakan Indonesia akan segera mengekspor beras mulai 2009 jika produksinya bisa mencapai 40 juta ton. Itu adalah kabar menggembirakan, apalagi jika diperluas pada komoditas yang selama ini vital seperti gandum dan kedelai.
Negara Indonesia memang belum bisa mengalahkan Amerika Serikat (AS) dan Argentina sebagai ekportir utama gandum atau Thailand sebagai eksportir beras utama dunia. Tetapi, kata dia, Indonesia sebenarnya bisa secara perlahan memproduksi sendiri gandum dan kedelai, apalagi dengan harga yang mahal semestinya bisa mendorong peningkatan komoditas itu untuk diproduksi sendiri. (Ant/OL-01)
Baru 30 Persen Lahan Pertanian Tersentuh Sertifikasi
Kamis, 10 Desember 2009 22:20 WIB
JAKARTA--MI: Departemen Pertanian mengungkapkan, program sertifikasi lahan pertanian sejak 2006 hingga saat ini baru mencapai 30 persen dari total luas areal pertanian sekitar 8 juta hektare.
Direktur Pengelolaan Lahan Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) Deptan Amier Hartono di Jakarta, Kamis, (10/12) mengatakan, jika rata-rata kepemilikan lahan petani seluas 0,3 ha luas areal pertanian yang harus disertifikasi mencapai 20 juta bidang atau persil. "Namun, hingga saat ini baru 30 persen yang mampu disertifikasi sehingga masih ada sisa 70 persen harus disertikiasi," katanya pada Temu Koordinasi Kehumasan Ditjen PLA.
Menurut dia, rendahnya sertifikasi lahan pertanian tersebut disebabkan adanya kendala biaya yang ditetapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Departemen Pertanian menetapkan anggaran sebesar Rp400 ribu per persil untuk setiap sertifikasi lahan pertanian, namun demikian, BPN memasang biaya sebesar Rp1,5 juta per persil.
Akibatnya, menurut Amier, program sertifikasi lahan pertanian di beberapa kota/kabupaten tidak berjalan seperti yang diharapkan bahkan mengalami kegagalan. "Sayangnya, Presiden sudah menetapkan hanya BPN yang bisa melakukan sertifikasi lahan. Sebelumnya, dulu, Deptan juga memiliki kewenangan tersebut," katanya.
Dengan kebijakan itu, lanjutnya, maka yang bisa dilakukan Ditjen PLA saat ini hanya memberikan pembinaan pra-sertifikasi maupun pasca-sertifikasi lahan kepada petani.
Sementara itu, mantan Direktur Pengelolaan Lahan Deptan Suhartanto mengatakan, tanpa upaya terobosan dalam sertifikasi lahan pertanian, maka diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan sertifikasi lahan yang masih mencapai 70 persen dari total areal pertanian di Indonesia.
"Kemampuan sertifikasi lahan pertanian saat ini hanya sekitar 15 ribu persil per tahun, berapa tahun diperlukan untuk 20 juta persil kalau tanpa terobosan," katanya mempertanyakan.
Menurut dia, program terobosan dalam sertifikasi lahan pertanian yang dimaksudkan yakni Program Nasional Agraria (Prona).
Suhartanto menyatakan, dengan sertifikasi lahan, maka petani akan mendapatkan kepastian hak kepemilikan. Selain itu, juga akan lebih mudah dalam mengakses kredit permodalan dari bank. Selama ini, bank menetapkan agunan untuk mendapatkan kredit modal usaha, lanjutnya, sehingga sertifikat lahan pertanian tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai jaminan.
Dia menambahkan, mulai 2010 pendanaan sertifikasi lahan tidak lagi berada di Departemen Pertanian namun diserahkan ke BPN sehingga pihaknya hanya akan menangani pembinaan pra dan pasca-sertifikasi lahan saja. (Ant/OL-03)
JAKARTA--MI: Departemen Pertanian mengungkapkan, program sertifikasi lahan pertanian sejak 2006 hingga saat ini baru mencapai 30 persen dari total luas areal pertanian sekitar 8 juta hektare.
Direktur Pengelolaan Lahan Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) Deptan Amier Hartono di Jakarta, Kamis, (10/12) mengatakan, jika rata-rata kepemilikan lahan petani seluas 0,3 ha luas areal pertanian yang harus disertifikasi mencapai 20 juta bidang atau persil. "Namun, hingga saat ini baru 30 persen yang mampu disertifikasi sehingga masih ada sisa 70 persen harus disertikiasi," katanya pada Temu Koordinasi Kehumasan Ditjen PLA.
Menurut dia, rendahnya sertifikasi lahan pertanian tersebut disebabkan adanya kendala biaya yang ditetapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Departemen Pertanian menetapkan anggaran sebesar Rp400 ribu per persil untuk setiap sertifikasi lahan pertanian, namun demikian, BPN memasang biaya sebesar Rp1,5 juta per persil.
Akibatnya, menurut Amier, program sertifikasi lahan pertanian di beberapa kota/kabupaten tidak berjalan seperti yang diharapkan bahkan mengalami kegagalan. "Sayangnya, Presiden sudah menetapkan hanya BPN yang bisa melakukan sertifikasi lahan. Sebelumnya, dulu, Deptan juga memiliki kewenangan tersebut," katanya.
Dengan kebijakan itu, lanjutnya, maka yang bisa dilakukan Ditjen PLA saat ini hanya memberikan pembinaan pra-sertifikasi maupun pasca-sertifikasi lahan kepada petani.
Sementara itu, mantan Direktur Pengelolaan Lahan Deptan Suhartanto mengatakan, tanpa upaya terobosan dalam sertifikasi lahan pertanian, maka diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan sertifikasi lahan yang masih mencapai 70 persen dari total areal pertanian di Indonesia.
"Kemampuan sertifikasi lahan pertanian saat ini hanya sekitar 15 ribu persil per tahun, berapa tahun diperlukan untuk 20 juta persil kalau tanpa terobosan," katanya mempertanyakan.
Menurut dia, program terobosan dalam sertifikasi lahan pertanian yang dimaksudkan yakni Program Nasional Agraria (Prona).
Suhartanto menyatakan, dengan sertifikasi lahan, maka petani akan mendapatkan kepastian hak kepemilikan. Selain itu, juga akan lebih mudah dalam mengakses kredit permodalan dari bank. Selama ini, bank menetapkan agunan untuk mendapatkan kredit modal usaha, lanjutnya, sehingga sertifikat lahan pertanian tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai jaminan.
Dia menambahkan, mulai 2010 pendanaan sertifikasi lahan tidak lagi berada di Departemen Pertanian namun diserahkan ke BPN sehingga pihaknya hanya akan menangani pembinaan pra dan pasca-sertifikasi lahan saja. (Ant/OL-03)
Mentri perdagangan dan Pertanian
Jenewa (ANTARA News) - Kelompok negara berkembang G33 menegaskan sektor pertanian tidak mungkin dikeluarkan dari negosiasi Putaran Doha karena sistem perdagangan bebas dunia itu akan dilengkapi dengan skema Special Safe Guard Mechanism (SSM) untuk melindungi petani di negara berkembang.
"Dengan adanya perundingan Doha kita bisa mendapatkan kepastian instrumen perlindungan produk pertanian di negara berkembang yang sebelumnya tidak ada," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers usai pertemuan G33 di Hotel Intercontinental, Jenewa, Minggu malam.
Menurut Mari, dengan dimasukkannya sektor pertanian dalam perundingan maka negara berkembang dapat melakukan perlindungan terhadap para petani dengan skema SSM.
"Jika ada lonjakan impor produk pertanian SSM bisa kita kenakan dulu baru nanti ada proses evaluasi. Kalau belum cukup, maka perlu ada skema jaring pengaman nasional," ujarnya.
Selain itu, negosiasi akan bisa menghapus kebijakan subsidi pertanian di negara maju yang menyebabkan produk-produk pertanian negara berkembang sulit diekspor dan tidak mendapatkan harga yang pantas.
Sebelumnya usai pertemuan kelompok negara G20, Menteri Perdagangan Brazil Salso Amarin juga menyatakan hal senada bahwa kebijakan subsidi di negara maju telah merugikan petani kecil di negara berkembang.
Menteri Perdagangan India, menegaskan pentingnya negosiasi sektor pertanian untuk menghapus kebijakan subsidi di negara maju.
"Pertanian merupakan isu yang sangat penting, selama ini ada distorsi perdagangan produk-produknya akibat adanya rezim subsidi," ujarnya.
Diluncurkan di ibu kota Qatar pada 2001, Putaran Doha dimaksudkan untuk mengangkat negara-negara berkembang keluar dari kemiskinan melalui perjanjian yang akan mengurangi berbagai subsidi pertanian serta tarif atas barang-barang industri.
Sebelumnya, terjadi demonstrasi dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat yang mendesak dikeluarkannya sektor pertanian dari perundingan Doha.(*)
"Dengan adanya perundingan Doha kita bisa mendapatkan kepastian instrumen perlindungan produk pertanian di negara berkembang yang sebelumnya tidak ada," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers usai pertemuan G33 di Hotel Intercontinental, Jenewa, Minggu malam.
Menurut Mari, dengan dimasukkannya sektor pertanian dalam perundingan maka negara berkembang dapat melakukan perlindungan terhadap para petani dengan skema SSM.
"Jika ada lonjakan impor produk pertanian SSM bisa kita kenakan dulu baru nanti ada proses evaluasi. Kalau belum cukup, maka perlu ada skema jaring pengaman nasional," ujarnya.
Selain itu, negosiasi akan bisa menghapus kebijakan subsidi pertanian di negara maju yang menyebabkan produk-produk pertanian negara berkembang sulit diekspor dan tidak mendapatkan harga yang pantas.
Sebelumnya usai pertemuan kelompok negara G20, Menteri Perdagangan Brazil Salso Amarin juga menyatakan hal senada bahwa kebijakan subsidi di negara maju telah merugikan petani kecil di negara berkembang.
Menteri Perdagangan India, menegaskan pentingnya negosiasi sektor pertanian untuk menghapus kebijakan subsidi di negara maju.
"Pertanian merupakan isu yang sangat penting, selama ini ada distorsi perdagangan produk-produknya akibat adanya rezim subsidi," ujarnya.
Diluncurkan di ibu kota Qatar pada 2001, Putaran Doha dimaksudkan untuk mengangkat negara-negara berkembang keluar dari kemiskinan melalui perjanjian yang akan mengurangi berbagai subsidi pertanian serta tarif atas barang-barang industri.
Sebelumnya, terjadi demonstrasi dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat yang mendesak dikeluarkannya sektor pertanian dari perundingan Doha.(*)
Berita pertanian nih boy...
Roma (ANTARA News) - KTT Ketahanan Pangan Dunia yang berakhir Rabu menghasilkan komitmen dari para pesertanya untuk meningkatkan investasi di sektor pertanian dan menghapus masalah kelaparan lebih cepat dari target sebelumnya.
Dirjen Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Jacques Diouf, yang menjadi tuan rumah kegiatan selama tiga hari itu, mengatakan KTT tersebut menjadi sebuah langkah ke depan untuk mencapai tujuan bersama yakni sebuah dunia yang bebas dari kelaparan.
Enam puluh kepala pemerintahan dan negara, 191 menteri dari 182 negara, Masyarakat Eropa, menghadiri KTT tersebut. Wapres Boediono juga berbicara pada kegiatan tersebut untuk mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun Diouf menyayangkan deklarasi yang diadopsi KTT itu tidak menetapkan target atau tenggat waktu yang spesifik yang akan memudahkan untuk memonitor implementasi yang direncanakan.
FAO sendiri telah menetapkan target menghilangkan kelaparan dari muka bumi pada 2025 dan meningkatkan bantuan pembangunan resmi untuk pertanian 44 miliar per tahun untuk investasi infrastruktur pedesaan dan pertanian negara berkembang.
Pada kesempatan yang sama Diouf mengatakan KTT menghasilkan empat komitmen penting.
Pertama, kesepakatan yang tegas untuk memperbarui usaha mencapai Tujuan Pembangunan Milenium pertama dan mengurangi kelaparan dari muka bumi lebih cepat lagi.
Kedua, kesepakatan untuk meningkatkan koordinasi internasional dan tata kelola ketahanan pangan melalui reformasi Komite FAO Keamanan Pangan Dunia yang akan menjadi komponen penting Kemitraan Global untuk Pertanian, Keamanan Pangan dan Nutrisi.
Ketiga janji untuk mencegah kencenderungan penurunan pendanaan domestik dan internasional untuk pertanian, ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan di negara berkembang dan secara signifikan menaikan bantuan pembangunan publik.
Keempat, keputusan meningkatkan investasi baru untuk produksi dan produktivitas pertanian di negara berkembang agar dapat mengurangi kemiskinan dan mencapai ketahanan pangan untuk masyarakat.
"Saya percaya, kita dapat menghapus kelaparan dari muka bumi. Tapi kita harus mengubah kata-kata menjadi aksi," katanya.(*)
Dirjen Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Jacques Diouf, yang menjadi tuan rumah kegiatan selama tiga hari itu, mengatakan KTT tersebut menjadi sebuah langkah ke depan untuk mencapai tujuan bersama yakni sebuah dunia yang bebas dari kelaparan.
Enam puluh kepala pemerintahan dan negara, 191 menteri dari 182 negara, Masyarakat Eropa, menghadiri KTT tersebut. Wapres Boediono juga berbicara pada kegiatan tersebut untuk mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun Diouf menyayangkan deklarasi yang diadopsi KTT itu tidak menetapkan target atau tenggat waktu yang spesifik yang akan memudahkan untuk memonitor implementasi yang direncanakan.
FAO sendiri telah menetapkan target menghilangkan kelaparan dari muka bumi pada 2025 dan meningkatkan bantuan pembangunan resmi untuk pertanian 44 miliar per tahun untuk investasi infrastruktur pedesaan dan pertanian negara berkembang.
Pada kesempatan yang sama Diouf mengatakan KTT menghasilkan empat komitmen penting.
Pertama, kesepakatan yang tegas untuk memperbarui usaha mencapai Tujuan Pembangunan Milenium pertama dan mengurangi kelaparan dari muka bumi lebih cepat lagi.
Kedua, kesepakatan untuk meningkatkan koordinasi internasional dan tata kelola ketahanan pangan melalui reformasi Komite FAO Keamanan Pangan Dunia yang akan menjadi komponen penting Kemitraan Global untuk Pertanian, Keamanan Pangan dan Nutrisi.
Ketiga janji untuk mencegah kencenderungan penurunan pendanaan domestik dan internasional untuk pertanian, ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan di negara berkembang dan secara signifikan menaikan bantuan pembangunan publik.
Keempat, keputusan meningkatkan investasi baru untuk produksi dan produktivitas pertanian di negara berkembang agar dapat mengurangi kemiskinan dan mencapai ketahanan pangan untuk masyarakat.
"Saya percaya, kita dapat menghapus kelaparan dari muka bumi. Tapi kita harus mengubah kata-kata menjadi aksi," katanya.(*)
All Finalis A Mild Live Wanted - jalan masih panjang
Kusadar Hidup ini Hanya Sebentar
Untuk Apa Putus Asa
Kan Buang Waktu Saja
Bukankah Setiap Orang Punya Problema
Yang Harus Kita Lalui
Dengan Hati Yang Tabah
Lupakanlah Sudah Masa Lalu Kelabu
Kita Susun Langkah Baru
Jangan Hanya Menunggu
Harapan
Kesempatan
dan Jua Waktu
Takkan Selamanya Datang
Menghampiri Hidup Kita
Bersyukurlah Hari Ini
Kita Masih Dapat Berjumpa
Dalam Kasih Sayangnya
Berdoalah Dari Semua
Cita-cita Hidup Di Dunia
dan Jangan Kita Lupa
Dia Yang Di Atas Sana
Kawan
Hidup ini Berat Tapi Jangan Takut
Kawan
Semua Pengorbanan
Selalu Menjadikan Bahagia
Satu Lagi
Kawan
Jalan Masih Panjang
Berarti Kita Harus Melangkah Terus Kemuka
ini baru lagu kawan.. membuat semangat bertambah
Untuk Apa Putus Asa
Kan Buang Waktu Saja
Bukankah Setiap Orang Punya Problema
Yang Harus Kita Lalui
Dengan Hati Yang Tabah
Lupakanlah Sudah Masa Lalu Kelabu
Kita Susun Langkah Baru
Jangan Hanya Menunggu
Harapan
Kesempatan
dan Jua Waktu
Takkan Selamanya Datang
Menghampiri Hidup Kita
Bersyukurlah Hari Ini
Kita Masih Dapat Berjumpa
Dalam Kasih Sayangnya
Berdoalah Dari Semua
Cita-cita Hidup Di Dunia
dan Jangan Kita Lupa
Dia Yang Di Atas Sana
Kawan
Hidup ini Berat Tapi Jangan Takut
Kawan
Semua Pengorbanan
Selalu Menjadikan Bahagia
Satu Lagi
Kawan
Jalan Masih Panjang
Berarti Kita Harus Melangkah Terus Kemuka
ini baru lagu kawan.. membuat semangat bertambah
Monday, December 14, 2009
pengabdian
“Pengabdian ini tak mengenal materi, bahkan jalan ini sangat panjang penuh dengan ujian, namun kami tidak sendiri. Maka izinkanlah diri ini ikut serta berkontribusi yang terbaik untuk Faperta Jaya, karena kesempatan ini tidak diberikan pada semua orang, dan kami tak tahu kapan diri ini akan kembali pada Allah swt, biarlah apa yang kami kerjakan Allah swt yang membalas dengan niat ikhlas dalam berbuat”
“Kami ingin Pikiran ini dikuasai dengan baik dan benar. Tidak terjebak memperumit dan mempersulit masalah urusan duniawi, namun bisa mengarahkan kekuatan berpikir ini untuk menerjemahkan segala urusan dan kejadian di sekitar, sehingga menjadi sarana untuk semakin mengenal dan mengagumi kehebatan Dzat Maha Penguasa dan Maha Penentu segalanya. Tidak sempit dan picik, namun luas, lebar, dan sangat dalam. Buah pikiran ini ingin selalu berujung pada keagungan dan kebesaran Allah Azza wa Jalla. Lisan ini ingin jauh dari selera rendah. Perhitungan yang senantiasa matang. Dan senantiasa berpikir terlebih dahulu sebelum berucap, sehingga kata-kata ini benar-benar bermutu, indah menyejukkan, merasuk lembut menyentuh qalbu. Terkadang bergelora, membakar semangat untuk taat, penuh hikmah dan manfaat, membuat siapapun merasa beruntung mendengarkan ini. Sungguh jauh dari kalimat-kalimat keji, kotor, hina, dan sia-sia”
Ayo jangan sampai terlambat ya
“Kami ingin Pikiran ini dikuasai dengan baik dan benar. Tidak terjebak memperumit dan mempersulit masalah urusan duniawi, namun bisa mengarahkan kekuatan berpikir ini untuk menerjemahkan segala urusan dan kejadian di sekitar, sehingga menjadi sarana untuk semakin mengenal dan mengagumi kehebatan Dzat Maha Penguasa dan Maha Penentu segalanya. Tidak sempit dan picik, namun luas, lebar, dan sangat dalam. Buah pikiran ini ingin selalu berujung pada keagungan dan kebesaran Allah Azza wa Jalla. Lisan ini ingin jauh dari selera rendah. Perhitungan yang senantiasa matang. Dan senantiasa berpikir terlebih dahulu sebelum berucap, sehingga kata-kata ini benar-benar bermutu, indah menyejukkan, merasuk lembut menyentuh qalbu. Terkadang bergelora, membakar semangat untuk taat, penuh hikmah dan manfaat, membuat siapapun merasa beruntung mendengarkan ini. Sungguh jauh dari kalimat-kalimat keji, kotor, hina, dan sia-sia”
Ayo jangan sampai terlambat ya
Persyaratan Tuk Ikut Kontribusi Di BEM FAPERTA IPB 2009-2010
Persyaratan :
Mengembalikan Formulir Pendaftaran
Membuat Curriculum Vitae yang terbaik, (Contoh CV bisa dicari via Google atau minta ke kakak kelas)
Membuat Surat Lamaran yang menggambarkan keinginan untuk berkontribusi
Foto Berwarna 3x4 3 rangkap
Lulusan MPF, Saung tani 44/45 dengan bukti Foto copy Sertifikat MPF atau Surat Keterangan Lulus MPF
Mampu bekerja sama dalam tim yang solid
Memiliki inisiatif dalam pengabdian
Siap Fokus HANYA mengikuti satu Kelembagaan Mahasiswa di Faperta yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian
Memiliki komitmen tinggi
Mampu humor dan bercanda
Bahagia dan punya semangat tinggi dalam mengabdi
*untuk Cv dan surat lamaran harap dirangkap 2, persyaratan harap dimasukan kedalam Map coklat dan dikumpulkan paling lambat hari rabu tanggal 16 Desember 2009 pukul 20.45. Wawancara mulai hari rabu tanggal 16 Desember 2009 sampai dengan rabu tanggal 23 Desember 2009.
Mengembalikan Formulir Pendaftaran
Membuat Curriculum Vitae yang terbaik, (Contoh CV bisa dicari via Google atau minta ke kakak kelas)
Membuat Surat Lamaran yang menggambarkan keinginan untuk berkontribusi
Foto Berwarna 3x4 3 rangkap
Lulusan MPF, Saung tani 44/45 dengan bukti Foto copy Sertifikat MPF atau Surat Keterangan Lulus MPF
Mampu bekerja sama dalam tim yang solid
Memiliki inisiatif dalam pengabdian
Siap Fokus HANYA mengikuti satu Kelembagaan Mahasiswa di Faperta yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian
Memiliki komitmen tinggi
Mampu humor dan bercanda
Bahagia dan punya semangat tinggi dalam mengabdi
*untuk Cv dan surat lamaran harap dirangkap 2, persyaratan harap dimasukan kedalam Map coklat dan dikumpulkan paling lambat hari rabu tanggal 16 Desember 2009 pukul 20.45. Wawancara mulai hari rabu tanggal 16 Desember 2009 sampai dengan rabu tanggal 23 Desember 2009.
Cp : Fajar Sidiq Al Afghani Noerman +6285692757776 / alafghani_fzay@yahoo.com
Subscribe to:
Posts (Atom)