Thursday, April 1, 2010

Innalilahiwa innailaihi rajiun

kembali kebijakan pemerintah yang mengaku bekerja untuk kesejahteraan rakyat, ternyata menyakiti hati rakyat kecil...

bencana demi bencana kian meratapi para petani, memikirkan anaknya untuk sekolah pun itu sudah syukur.. mereka tidak muluk2 uuntuk mengemban bangku perkuliahan..

inilah berita pada tanggal 5 maret 2009 lalu

JAKARTA -- Harga pupuk di dalam negeri tak akan dinaikkan sampai akhir tahun nanti. Realisasi tanam padi pada periode Oktober 2008-Februari 2009 di atas target sehingga banjir yang menimpa sejumlah lahan persawahan dinilai tak akan mengganggu produksi beras nasional.

Menteri Pertanian Anton Apriantono memastikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk tetap akan stabil hingga akhir tahun. ''Tidak ada kenaikan HET (pupuk) dan perubahan sistem distribusi sampai akhir tahun,'' ujarnya usai mengikuti rapat mengenai panen dan musim tanam di kantor wapres di Jakarta, Kamis (5/3).

Mentan mengatakan persediaan pupuk untuk persiapan tanam dan hasil tanam Januari-Februari 2009 tidak ada masalah. Produsen pupuk melaporkan dalam rapat itu bahwa stok pupuk sangat banyak. ''Tapi memang masih ada distribusi yang belum merata,'' ungkapnya.

Namun untuk perencanaan setahun, persediaan pupuk urea diperkirakan bakal mengalami kekurangan. Karena itu diperlukan cadangan pupuk sekitar 500 ribu ton yang sewaktu-waktu bisai diperoleh dari keran impor. Menurutnya, impor akan benar-benar dilakukan jika cadangan pupuk sudah di bawah 500 ribu ton.

Sementara untuk realisasi tanam padi pada periode Oktober 2008-Februari 2009, ia menyebutkan angkanya mencapai 6,928 juta hektar. Pencapaian itu sudah di atas sasaran tanam yang ditetapkan 6,88 juta hektar atau realisasinya 100,7 persen. ''Secara nasional, banjir-banjir yang terjadi belakangan ini tidak mempengaruhi,'' katanya.

Sedangkan untuk perkiraan panen padi, Mentan memaparkan pada Januari lalu telah dipanen lahan padi seluas 0,428 juta hektar. Selanjutnya Februari seluas 0,812 juta hektar, Maret diperkirakan 2,18 juta hektar, dan April 2,31 juta hektar. Total panen ini diperkirakan mencapai 5,72 juta hektar. ''Produksinya diperkirakan sebesar 27,98 juta ton gabah kering giling atau 44 persen dari target,'' sebutnya.djo/kpo
Red: Republika Newsroom

dan ini berita pada tanggal 14 maret 2010

Mamuju (ANTARA News) - Petani di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengeluhkan mahalnya harga pupuk di wilayah itu.

Kahar salah seorang petani di Kecamatan Tapalang, Sabtu, mengatakan, sejumlah petani padi di kecamatan itu mengeluhkan mahalnya harga pupuk untuk lahan pertanian mereka.

Menurut dia, harga pupuk yang dijual distributor pupuk petani seperti pupuk urea mencapai Rp115 ribu untuk 50 Kg pupuk atau sekitar Rp2.100 per Kg.

Ia mengatakan, harga pupuk yang mahal tersebut tidak sebanding dengan pendapatan petani dari hasil pertanian mereka. Oleh karena itu kata dia, petani hanya membeli pupuk seadanya untuk lahan pertaniannya.

"Kami terpaksa hanya membeli sedikit pupuk sebagai langkah taktis mengantisipasi mahalnya pupuk, sekitar 25 Kg antuk satu hektare lahan pertanian petani, padahal kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian sekitar 50 Kg per hektare untuk mendapatkan kualitas padi yang bermutu,"katanya.

Bahkan, kata dia, sebagian petani rela mengutang kepada distributor untuk mendapatkan pupuk bagi lahan pertaniannya dan membayar di saat panen.

"Petani tentunya akan dirugikan karena ketika di panen, pasti gabah mereka akan dijual murah untuk membayar utang pupuk kepada distributor," katanya.

Menurut dia, mahalnya pupuk di wilayah Kecamatan Tapalang disebabkan karena pasokan pupuk dari Kota Makassar berkurang.

"Menurut CV Harapan Tani salah satu distributor pupuk di Kecamatan Tapalang, mahalnya pupuk karena pasokan pupuk dari distributor di Makassar berkurang," katanya.

Oleh karena itu ia meminta kepada pemerintah setempat segera melakukan antisipasi mahalnya pupuk tersebut dengan memberikan bantuan pupuk kepada petani

dan kemarin tanggal 29 maret 2010

JAKARTA--Menteri Pertanian, Suswono, mengakui potensi penimbunan pupuk sangat besar terjadi menjelang masa tanam pagi yang mulai datang pada April 2010. Apalagi, pemerintah berniat menaikkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk pada bulan yang sama.

''Masa tanam padi baru akan masuk pada bulan April, sehingga potensi terjadinya penimbunan sangat besar,'' ujar Mentan kepada //Republika//, Senin (29/3).

Mentan menegaskan, pemerintah tidak akan menaikkan HET pupuk sampai April mendatang. Kenaikan pupuk pun belum bisa dipastikan dan masih menunggu keputusan pengesahan APBN Perubahan 2010 oleh DPR. Kalaupun ada kenaikan HET pupuk akibat anggaran subsidi pupuk berkurang, maka kenaikannya berkisar 35 sampai 70 persen.

Atas potensi penyimpangan tersebut, Suswono meminta kepada Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) di setiap kabupaten/kota agar menindak tegas oknum penimbun pupuk. ''Jangan sungkan-sungkan, langsung saja laporkan ke polisi atau ke nomor //hotline// Kementerian Pertanian di 081383034444,'' pintanya.

KP3 di setiap kabupaten/kota diketuai oleh Asisten Daerah II Bidang Ekonomi yang berada langsung di bawah koordinasi bupati/wali kota. Karena itu, lanjut Mentan, apabila petani merasa kesulitan mendapatkan pupuk langsung saja lapor kepada bupati/wali kota setempat. ''Karena sampai saat ini pupuk sangat cukup untuk kebutuhan tanam, kalau langka berarti ada penimbunan,'' jelasnya.

kami berusaha mengingatkan dengan audiensi ke segala pihak untuk segera tidak disetujui oleh siapa pun kenaikan ini.
tanggal 31 kami turun ke jalan untuk mengancam pemerintah jika tetap menaikan HET maka IBEMPI dan BEM IPB akan segera turun ke jalan dengan masa yang lebih banyak mungkin mengajak BEM SI dan persatuan petani..

dan inilah berita terakhir

JAKARTA--Pemerintah memastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi belum naik pada tanggal 1 April 2010. Perubahan HET pupuk baru bisa dipastikan jika Menteri Pertanian menandatangani Surat Keputusan (SK) tentang kenaikan HET pupuk.

Sampai Rabu (31/3) petang, Mentan Suswono masih berada di Tulung Agung, Jawa Timur untuk mengikuti kegiatan kunjungan kerja bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Karena SK-nya belum ditandatangani, berarti harga pupuk masih tetap,” ujar Wakil Mentan, Bayu Krisnamurti, kepada Republika, Rabu (31/3).

Bayu tak bisa memastikan perihal jadi atau tidaknya kenaikan HET pupuk. Pemerintah bersama DPR masih membahas alokasi anggaran subsidi pupuk dalam APBN-Perubahan 2010.

Dalam APBN 2010, anggaran subsidi pupuk berkurang dibandingkan tahun lalu. Hal inilah yang memicu pemerintah mengeluarkan sinyalemen potensi kenaikan HET pupuk pada bulan April 2010. Bulan April merupakan awal mula masa tanam petani padi.

Bayu menerangkan, pembahasan mengenai anggaran subsidi pupuk sudah melalui tahapan yang panjang, baik di Kementerian Pertanian maupun di Kementerian Keuangan. “Nanti tinggal tunggu bagaimana keputusan di DPR,” imbuh Bayu.

Dikatakan, pemerintah memperhatikan keinginan petani yang meminta agar HET pupuk tidak dulu berubah. “Semua aspirasi petani, baik yang datang dari petani langsung maupun organisasi petani, tentu kita perhatikan,” tegasnya.

Dalam beberapa kesempatan, Mentan Suswono, menyatakan, bila anggaran subsidi pupuk tidak bertambah, maka kemungkinan besar HET pupuk akan naik antara 35 persen sampai 70 persen. Khusus untuk pupuk urea, kenaikan tidak akan sampai 50 persen. “Jadi ini nanti tergantung APBN-P, bagaimana anggaran yang disetujui,” kata Suswono.

Pada APBN 2010, subsidi pupuk ditetapkan sebesar Rp 11,3 triliun. Saat ini, pemerintah meminta tambahan hingga Rp 9.9 triliun. Jika disetujui, total subsidi pupuk dalam APBN-Perubahan 2010 mencapai Rp 21,2 triliun.

Merujuk pada APBN 2009 yang mengalokasikan subsidi pupuk sebesar Rp 17,6 triliun, semestinya HET pupuk tidak naik jika DPR menyetujui tambahan anggaran yang diajukan pemerintah.

.. inilah teman2 kisruhnya pemerintah saat ini.. mau mengurus negaranya kah jika terlihat seperti ini??

apakah Masyarakat inddonesia siap jika hargahasil produksi pertanian naik semua??

bahan pokok naik semua??

sangupkan bangsa ini??

renungkanlah sahabatku kita adalah mahasiswa yang seharusnya bisa meneriakan semangat kepada bangsa ini agar bisa bersinergi dengan segala pihak..

bukan hanya orang berkepentingan saja..

dan tahukah kenyataan pupuk selama ini apakah telah baik atau tidak??

tapi inilah kenyataanya..

Mamuju (ANTARA News) - Petani di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengeluhkan mahalnya harga pupuk di wilayah itu.

Kahar salah seorang petani di Kecamatan Tapalang, Sabtu, mengatakan, sejumlah petani padi di kecamatan itu mengeluhkan mahalnya harga pupuk untuk lahan pertanian mereka.

Menurut dia, harga pupuk yang dijual distributor pupuk petani seperti pupuk urea mencapai Rp115 ribu untuk 50 Kg pupuk atau sekitar Rp2.100 per Kg.

Ia mengatakan, harga pupuk yang mahal tersebut tidak sebanding dengan pendapatan petani dari hasil pertanian mereka. Oleh karena itu kata dia, petani hanya membeli pupuk seadanya untuk lahan pertaniannya.

"Kami terpaksa hanya membeli sedikit pupuk sebagai langkah taktis mengantisipasi mahalnya pupuk, sekitar 25 Kg antuk satu hektare lahan pertanian petani, padahal kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian sekitar 50 Kg per hektare untuk mendapatkan kualitas padi yang bermutu,"katanya.

Bahkan, kata dia, sebagian petani rela mengutang kepada distributor untuk mendapatkan pupuk bagi lahan pertaniannya dan membayar di saat panen.

"Petani tentunya akan dirugikan karena ketika di panen, pasti gabah mereka akan dijual murah untuk membayar utang pupuk kepada distributor," katanya.

Menurut dia, mahalnya pupuk di wilayah Kecamatan Tapalang disebabkan karena pasokan pupuk dari Kota Makassar berkurang.

"Menurut CV Harapan Tani salah satu distributor pupuk di Kecamatan Tapalang, mahalnya pupuk karena pasokan pupuk dari distributor di Makassar berkurang," katanya.

Oleh karena itu ia meminta kepada pemerintah setempat segera melakukan antisipasi mahalnya pupuk tersebut dengan memberikan bantuan pupuk kepada petani

dan satu lagi


Lebak (ANTARA News) - Kepolisian Resort (Polres) Lebak menyelidiki dugaan penyelewengan pupuk jenis urea bersubsidi di sejumlah kecamatan menyusul temuan anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak.

Kapolres Lebak Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Widoni Fedri, Rabu, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus dugaan penyelewengan pupuk bersubsidi.

Selama ini, petani menjerit dengan terjadi kelangkaan pupuk di selatan Banten yakni Kecamatan Bayah, Panggarangan dan Wanasalam.

"Saya berjanji akan bekerja keras untuk mengungkap pelaku penyelewengan pupuk bersubsidi itu," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya terpaksa membentuk tim berkerja sama dengan Dinas Pertanian setempat.

Dugaan pelaku penyelewengan pupuk bersubsidi kemungkinan distributor nakal seperti temuan Komisi B DPRD tersebut.

Saat ini, pihaknya sedang melacak peredaran pupuk baik di tingkat pengecer, agen maupun distributor.

"Jika hasil penyelidikan nanti ditemukan adanya indikasi penyelewengan pupuk kami akan menahan mereka," katanya.

Dia menyebutkan, kelangkaan pupuk bersubsidi di pasaran tentu akan berdampak buruk terhadap peningkatan program ketahanan pangan.

Apalagi, saat ini pendistribusian pupuk bersubsidi yang menerima adalah petani yang mengusulkan melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) masing-masing kecamatan.

"Bila petani tidak masuk dalam RDKK, mereka tidak berhak menerima pupuk subsidi itu," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Lebak Hermawan mengatakan, pihaknya telah menerima keluhan dari petani tentang kelangkaan pupuk di sejumlah kecamatan akibat adanya distribusi fiktif terhadap pengecer maupun agen penjualan pupuk resmi.

Selain itu, juga harga pupuk bersubsidi dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp1.200 per kilogram.

"Saya akan mengusut kebenaran itu dengan kerja sama aparat kepolisian," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Wawan Kuswandi, mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan memanggil para distributor dan produsen PT Pusri menyusul ditemukan dugaan penyelewengan pendistribusian pupuk bersubsidi itu.

"Saya akan bertindak tegas jika distributor itu mengalihkan pupuk bersubsidi ke perkebunan atau perusahaan," katanya

Bandarlampung (ANTARA News) - Aparat kepolisian sektor Tanjung Karang Timur, Bandarlampung, menangkap John Kennedi (40) tersangka pemalsu pupuk, dan mengamankan 25 ton pupuk bermerk palsu.

Penangkapan yang dilakukan, Rabu, yaitu pada sebuah gudang di Jalan Dr Sutami, Kampung Jatirahayu, Campang Raya, Tanjung Karang Timur.

Kapolsek Tanjung Karang Timur, AKP Yahrul Rambe, mengatakan, pihaknya juga mengamankan delapan orang pekerjanya.

"Mereka untuk sementara didakwa dengan pasal penipuan dan perbuatan curang KUHP, dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," kata dia.

Pemilik pupuk, John, merupakan warga Kampung Beringin, Campang Raya, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung tidak jauh dari gudang penyimpanan pupuk bermerk palsu tersebut.

Saat digerebek polisi, pupuk bermerk palsu tersebut dikemas dalam 500 karung, dengan berat total mencapai 25 ton.

Modus yang dilakukan tersangka adalah dengan melakukan penggantian merk dan jenis karung terhadap isi pupuk tersebut, dari pupuk organik, menjadi pupuk KCl.

"Menurut pengakuan John, pupuk KCl harganya lebih mahal dari pupuk organik," kata dia.

Dengan mengganti kemasan dan merk karung tersebut, isi pupuk yang seharusnya dijual dengan harga Rp60 ribu, dapat dijual seharga Rp100 ribu.

Upaya pemalsuan merk dan kemasan tersebut baru dilakukan John selama dua bulan terakhir.

Polisi hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut, untuk menyelidiki ada tidaknya keterlibatan sindikat pupuk, dan menahan tersangka pemilik pupuk.

Sementara itu, gudang tempat penyimpanan pupuk tersebut juga dipasangi garis polisi dan diisolasi